KUR BRI Berhasil Bikin 2,15 Juta Pelaku Usaha Mikro 'Naik Kelas'
Sebelumnya, anggaran KUR tahun ini tercatat sebesar Rp 123 Triliun, dan di tahun depan akan ditingkatkan menjadi sebesar Rp140 Triliun.
Pemerintah berencana menambah anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2019. Sebelumnya, anggaran KUR tahun ini tercatat sebesar Rp 123 Triliun, dan di tahun depan akan ditingkatkan menjadi sebesar Rp140 Triliun. Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution pada Kamis (06/12) lalu.
Bank BRI sebagai bank terbesar penyalur KUR menyambut baik wacana tersebut di atas. Hal tersebut dikarenakan KUR telah memberikan dampak positif terhadap ekonomi kerakyatan di Indonesia. Melalui penyaluran KUR BRI, sepanjang tahun 2016-2018 tercatat 2,15 juta debitur dengan total pinjaman mencapai Rp 52,69 triliun berhasil 'naik kelas'.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
Perseroan memberikan beberapa definisi nasabah kategori naik kelas yaitu pertama dari awalnya berstatus unbankable lalu dikucurkan pinjaman KUR kemudian menjadi bankable dan berhak mendapatkan pinjaman Kupedes. Kemudian definisi kedua adalah debitur yang melunasi pinjaman KUR sebelumnya dan mendapatkan plafon yang lebih tinggi. Ketiga, debitur yang melunasi KUR mikro dan naik kelas mendapatkan KUR kecil.
Secara volume KUR yang dimanfaatkan untuk naik kelas pada 2016 saja sebesar Rp 7,09 triliun, terbagi untuk nasabah mendapatkan plafon lebih tinggi mencapai Rp 4,52 triliun dan sebesar Rp 2,57 triliun berhak mendapatkan Kupedes. Pada 2017 total volume yang digunakan nasabah naik kelas tumbuh signifikan menjadi Rp 24,05 triliun, terbagi sebesar Rp 14,65 triliun untuk peraih plafon lebih tinggi dan Rp 9,4 triliun untuk yang mendapatkan Kupedes. Sementara tahun ini, volumenya menjadi Rp21,54 triliun yang terbagi sebesar Rp 13,54 triliun berhak mendapatkan plafon lebih tinggi dan Rp8,01 triliun mendapatkan Kupedes.
Selain dua skema KUR terdahulu, sejak November 2015 disalurkan pula KUR Penempatan TKI dengan plafon maksimum sebesar Rp25 juta dengan subsidi bunga sebesar 12 persen. BRI juga mendapat amanah sebagai Bank Penyalur KUR Penempatan TKI mencapai Rp437,6 miliar sejak 2011 hingga 2018. Pada 2017 saja volume KUR TKI mencapai Rp138,9 miliar dan naik menjadi Rp199,5 miliar pada tahun 2018.
Kinerja penyaluran sejak 2011 hingga 2018 dimanfaatkan oleh debitur yang totalnya mencapai 35,187 orang. Kinerja penerima setahun terakhir terlihat dari jumlah debitur di tahun 2017 tercatat 10.755 nasabah dan naik menjadi 14.919 nasabah. Perseroan juga tidak lupa menyelesaikan paket pelatihan dengan total 63 paket pelatihan yang diikuti peserta sebanyak 1.575 tenaga kerja migran.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan porsi pembiayaan KUR ke sektor-sektor produktif, dari hasil kajian LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) tahun 2018, KUR BRI juga terbukti berhasil memberikan dampak social dan ekonomi bagi debitur-debitur KUR BRI di sektor pertanian, perburuan, kehutanan; kelautan & perikanan; industri pengolahan; konstruksi; dan jasa produksi.
Dari hasil kajian tersebut KUR BRI terbukti memberikan kontribusi bagi perekonomian rakyat melalui peningkatan aset, omset usaha, dan pendapatan para pelaku usaha mikro dan kecil. Setelah menerima KUR BRI, para pelaku usaha mengalami peningkatan aset sebesar 67 persen, kenaikan omset sebesar 62 persen, dan pendapatan naik sebesar 57 persen. Dengan meningkatnya pendapatan, para pelaku usaha yang menerima KUR juga mampu membiayai lebih banyak pengeluaran mereka untuk keperluan pendidikan naik 18 persen, kesehatan tumbuh 27 persen, dan untuk sosial juga terkerek 42 persen.
Pertumbuhan rata-rata jumlah aset nasabah tercatat berhasil tumbuh dari sebelumnya berada di kisaran Rp498 juta mampu naik setelah mendapatkan pinjaman pada kisaran Rp 834 juta. Pertumbuhan rata-rata omset nasabah KUR juga setiap bulannya mengalami kenaikan dari Rp 22,3 juta menjadi Rp 36,2 juta setelah mendapatkan pinjaman KUR. Pendapatan setiap bulannya juga ikut terdorong dari Rp 8,193 juta menjadi Rp 12,9 juta setelah mendapatkan pinjaman KUR.
KUR BRI ©2018 Merdeka.comKajian Lembaga LIPI juga menyebutkan, pengeluaran per bulan dari nasabah KUR juga naik dari Rp 4 juta menjadi Rp 5,4 juta setelah mendapatkan pinjaman KUR.
Selain itu, dampak penyaluran KUR untuk mendukung pendidikan terlihat dari peningkatan pengeluaran pendidikan per bulan yang naik. Jumlah pengeluaran sebelum menerima KUR sebesar Rp 513.147 menjadi Rp 603.414 setelah menerima.
Kemudian kenaikan juga terjadi pada kemampuan pengeluaran kesehatan per bulan nasabah KUR. Nilainya tercatat naik dari Rp 114.585 menjadi Rp 145.366 setelah mendapatkan pinjaman KUR BRI. Rata rata pengeluaran sosial nasabah per bulan juga naik dari Rp 233.185 sebelumnya menjadi Rp 330.916 setelah mendapatkan pinjaman KUR.
(mdk/hhw)