Kurangi impor BBM, kandungan BBN bakal capai 30 persen dalam 5 tahun
Peningkatan kandungan 30 persen tersebut bakal dilakukan secara bertahap.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meminta Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) untuk meningkatkan kandungan Bahan Bakar Nabati (BBN) atau biofuel sebesar 30 persen dalam waktu lima tahun. Namun, peningkatan kandungan 30 persen tersebut bakal dilakukan secara bertahap.
"Saya tanya ke Pak Rida (Dirjen EBTKE) dalam lima tahun bisa berapa (kandungan biofuel), dia bilang 25 persen. Saya bilang bisa enggak 30 persen. Dia bilang bisa, asal yang 15-20 persen berjalan baik," ujar dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (23/3).
Mantan Dirut Pindad ini mengatakan, langkah tersebut merupakan perubahan fundamental yang dilakukan pemerintah. Dengan mandatori tersebut, dia yakin Indonesia akan mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM.
"Kalau kita capai 15 persen saja, ketergantungan impor akan lebih hemat. Kita akan bertumpu kemampuan sendiri menghasilkan fuel. Employment akan naik, demand terhadap porsi pangan naik, dan pajak juga naik," pungkas dia.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan empat paket kebijakan ekonomi. Dari empat paket tersebut, kebijakan peningkatan kandungan biofuel untuk BBM ditingkatkan menjadi 15 persen dari 10 persen tahun ini.
Kebijakan penggunaan biofuel tersebut memakai payung hukum Permen ESDM Nomor 12 tahun 2015 yang baru dikeluarkan Menteri ESDM Sudirman Said.
Baca juga:
Menteri ESDM pastikan Pertamina kelola penuh Blok Mahakam
Menteri Anies sebut 17.520 sekolah tanpa setrum
Banyak kepentingan, penambangan liar sulit diberantas
Pemerintah uji coba beli elpiji subsidi pakai kartu 'sakti'
Punya potensi bisnis, Kadin sayangkan biogas sepi peminat
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Apa saja produk impor yang menjadi sasaran Kemendag untuk penerapan BMAD dan BMTP? Produk-produk tersebut di antaranya pakaian dan aksesori pakaian, kain, tirai, karpet, benang stapel, filamen benang (yarn), ubin keramik, evaporator kulkas dan pembeku (freezer), baja, kertas, lysine, pelapis keramik, dan plastik kemasan.
-
Dimana pengecekan stok BBM dan elpiji dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Di mana produk lokal dan UMKM mendapatkan peningkatan pesanan ekspor? Tercatat, ada peningkatan pesanan ekspor yang mencapai lebih dari 4 kali lipat pada puncak kampanye 11.11 Big Sale. Dengan sejumlah pencapaian dan tren menarik di sepanjang kampanye, baik dalam pengaplikasian strategi bisnis para pelaku usaha lokal di Shopee maupun perilaku belanja online pengguna setia menjadi dasar dan landasan bagi Shopee untuk terus berinovasi.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).