Kurangi impor vaksin, Menteri Rini minta BUMN kesehatan bersinergi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta Rumah Sakit BUMN untuk bersinergi dalam menggunakan produk-produk dari BUMN yang memiliki bisnis di bidang produksi obat-obatan dan alat kesehatan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta Rumah Sakit BUMN untuk bersinergi dalam menggunakan produk-produk dari BUMN yang memiliki bisnis di bidang produksi obat-obatan dan alat kesehatan. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi dan pelayanannya kepada seluruh masyarakat.
Dia mencontohkan, saat ini ada Kimia Farma yang memproduksi berbagai obat generik dan Bio Farma yang dikenal mampu memproduksi berbagai macam vaksin.
-
Apa pekerjaan sampingan yang dilakukan Sus Rini? Ternyata, Sus Rini yang kini semakin kaya adalah karena penghasilannya sebagai afiliasi di beberapa platform e-commerce.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa Ridwan Kamil dan Suswono menjalani tes kesehatan? Pasangan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini menjalani tes kesehatan sebagai syarat bakal cagub dan bakal cawagub Jakarta.
-
Siapa saingan utama Rizki Juniansyah? Shi Zhiyong dari China, yang tidak berhasil mendapatkan medali, adalah pesaing utama Rizki Juniansyah.
-
Apa profesi Rizki Natakusumah? Rizki Natakusumah adalah seorang politisi yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk periode 2019-2024, mewakili daerah pemilihan Banten I yang meliputi Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
"Jadi harapannya nanti ada semacam vaksin corner di mana berbagai macam vaksin bisa diberikan di semua rumah sakit BUMN. Jadi mari kita bersinergi, kita dukung Bio Farma, jangan malah impor," kata Rini di RS Pelni, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Rini menyadari, kebutuhan vaksin di dalam negeri dan dunia setiap tahunnya terus meningkat. Untuk itu dengan sinergi antar BUMN ini bisa meningkatkan daya saing Bio Farma sendiri baik di dalam negeri atau di luar negeri.
Tak hanya itu, dia juga mengingatkan kepada rumah sakit BUMN untuk mengedepankan peningkatan pelayanan berbasis teknologi informasi. Dengan begitu akan memudahkan masyarakat untuk berobat. Selain itu, dengan IT, memudahkan para dokter dan manajemen untuk bekerja.
"Jadi tidak hanya pelayanan ke pasiennya tapi sistemnya dibangun secara digital. Jadi buat aplikasi yang nantinya dengan HP, kalau mau ketemu dokter bisa pakai aplikasi. Jadi tidak perlu nunggu berjam-jam," tandasnya.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
RS Pelni resmikan layanan eksekutif bagi pasien BPJS
Menteri Rini pastikan CSR BUMN untuk keberagaman masyarakat
Siapkan dana Rp 3,5 triliun, Kimia Farma bersiap akuisisi 3 rumah sakit
Kimia Farma sebar dividen Rp 90 miliar, setara 30 persen laba bersih 2017
Terindikasi korupsi, KSPI suarakan ganti direksi PT Pos Indonesia