Kursi Empuk untuk Ahok di BUMN
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diminta Menteri BUMN Erick Thohir memimpin salah satu BUMN. Dia mengaku siap dilibatkan untuk mengelola BUMN.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diminta Menteri BUMN Erick Thohir memimpin salah satu BUMN. Dia mengaku siap dilibatkan untuk mengelola BUMN.
Namun Untuk jabatan atau posisinya, Ahok belum tahu akan ditempatkan di mana. "Jabatan apa dan BUMN nya di mana, saya tidak tahu. Langsung tanya pak Menteri ya," kata Ahok di Kantor BUMN, Rabu (13/11).
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa penampilan Menteri AHY dan Basuki Hadimuljono menjadi sorotan? Penampilan AHY dan Basuki Hadimuljono Disorot Selain kemeriahan acara, sorotan juga tertuju pada gaya berpakaian dari AHY yang tampak necis dan gagah dengan setelan jas dan peci hitam.
-
Siapa yang menuding Erick Thohir sering mengganti direksi dan komisaris di BUMN? Penelusuran Sementara artikel berita yang yang ada dalam video membahas soal kritikan dari anggota Komisi VI kepada Erick Thohir yang dinilai kerap gonta-ganti jajaran direksi maupun komisaris di BUMN yang dianggap tidak berkompeten.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa tujuan utama dari implementasi AKHLAK di BUMN? Melalui acara ini, BUMN berkomitmen nyata dalam memperkuat integritas, meningkatkan kualitas pelayanan, dan mendorong inovasi dalam menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks di dunia bisnis.
Spekulasi mulai bermunculan untuk posisi atau jabatan yang cocok untuk Ahok di BUMN. Berikut ulasannya:
Ditawari Posisi di BUMN
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir, di kantor Kementerian BUMN, Rabu (13/12).
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam tersebut membahas tawaran Menteri Erick kepada Ahok untuk menjabat di salah satu BUMN.
"(Tadi) bicara soal BUMN dan saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu aja," ujarnya singkat saat ditemui awak media di Kantor BUMN.
Siap Membantu demi Negara
Selanjutnya Ahok mengatakan, dirinya juga belum mengetahui pasti kapan dia bakal secara resmi bergabung dengan BUMN. Namun, dia memperkirakan kemungkinan hal itu dilakukan bulan Desember mendatang.
"Mungkin nanti Desember atau November saya tidak tahu. Mungkin tanya ke Pak Menteri," kata Ahok.
Ketika ditanya kesediaan menjabat di BUMN, Ahok menjawab siap membantu demi negara. "Saya kalau buat negara, ya, saya mau. Apa aja untuk bantu negara saya mau," ujar Ahok.
Sarankan Ahok di Garuda Indonesia
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI, Martin Manurung, menyarankan agar Ahok ditempatkan di BUMN yang kinerjanya belum baik. "Ditempatkan terutama untuk BUMN yang 'flag carrier' tapi kinerjanya masih belum memuaskan seperti Garuda," kata Martin saat dikonfirmasi, Rabu (13/11).
Menurut Martin, selain politisi, Ahok juga merupakan pengusaha yang memiliki kompetensi yang sangat baik. "Kan skill Pak Ahok cukup baik untuk peningkatan kinerja BUMN," ucapnya.
Selain itu muncul juga spekulasi kemungkinan Ahok ditempatkan sebagai orang nomor satu di PLN atau pun Dirut Inalum. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan Ahok.
Ahok merupakan insinyur pertambangan dari Fakultas Teknik Universitas Trisakti, yang kemudian menyelesaikan pendidikan magister di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
Luhut Bocorkan Pos untuk Ahok
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan memberikan bocoran terkait posisi untuk Ahok. Luhut tidak membantah saat pos kerja Ahok nantinya akan berhubungan dengan sektor energi.
"(Di bidang energi ya Pak?) Kira-kira begitu. Kalau saya tahu masa saya beri tahu kamu," kata Luhut.
Mendapat Dukungan
Ahok yang direncanakan akan bergabung di salah satu BUMN, menuai respon positif. Salah satunya dari Menteri Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, yang mengakui kinerja Ahok.
"Ya kan dia kerjanya bagus, boleh. Ya kita lihat saja ya," kata Luhut di SICC, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11).
Sentimen positif juga diungkapkan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, meski dia tak eksplisit menyebut nama Ahok. Dia menilai kalangan profesional memang boleh terlibat mengurus BUMN.
"Ini kita bicara profesional jadi kita tidak sebut nama. Sekarang ada beberapa profesional yang duduk di BUMN, seperti Telkom. Jadi itu bukan sesuatu yang baru," ucap Menko Airlangga.
Alasan Ahok Diminta Gabung ke BUMN
Staf Ahli Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, percaya kehadiran Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberi sentimen positif pada investor. Sebab, kredibilitas kinerja Ahok dinilai baik.
Arya menilai, saat menjabat Gubernur DKI, Ahok memiliki rekam jejak pengelolaan keuangan yang baik. Transparansi menjadi perhatian utama Ahok dalam mengelola anggaran.
"Pasti bagus karena sudah tahu Ahok punya rekam jejak keuangan cukup baik saat memerintah DKI dan transparansi beliau, ketegasan beliau," ujarnya saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Rabu (13/11).
Atas dasar di atas, Arya yakin Ahok mampu melejitkan kinerja BUMN. Sehingga kepercayaan investor pada perusahaan pelat merah bakal meningkat. "Investor pasti senang," ucapnya.
(mdk/dan)