Lahan Perumnas Pulo Gebang Siap Jadi Lokasi Program Tiga Juta Rumah Prabowo
Perumnas siap menjalankan perannya sebagai pengembang milik pemerintah dalam proyek ini.
Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro, mengungkapkan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menunjukkan minat terhadap lahan milik Perumnas untuk pembangunan 3 juta rumah.
“Tadi yang dibahas oleh Pak Menteri (Ara) kan diminati," kata Budi kepada media, Jakarta, Rabu (27/11).
- Ikut Bangun 3 Juta Rumah per Tahun, Perumnas Butuh Suntikan Modal Negara
- Terungkap, Begini Strategi Pemerintah Prabowo Wujudkan Program Tiga Juta Rumah Setahun
- Harapan Pengusaha Konstruksi ke Pemerintahan Prabowo, Terutama Program Tiga Juta Rumah
- Prabowo Bakal Bangun 2 Juta Rumah di Pedesaan Setiap Tahun
Budi menjelaskan lahan yang dimaksud berlokasi di Pulo Gebang, Jakarta Timur, dengan luas sekitar 3,4 hektare. Lahan tersebut baru saja kembali ke tangan Perumnas setelah melalui proses hukum selama beberapa tahun.
“Itu sedang dalam proses. Kalau rencana pengembangannya belum, tapi itu akan segera kembali ke Perumnas. Dulu sempat lepas bertahun-tahun, sekarang sudah inkracht, luasnya kurang lebih 3,4 ha di Pulo Gebang yang segera akan kami lakukan eksekusi pengosongan," jelasnya.
Terkait pembangunan rumah bersubsidi, Budi menjelaskan bahwa harga subsidi bervariasi tergantung jenis hunian dan lokasi. Untuk rumah tapak, kisaran harga subsidi adalah Rp148 juta hingga Rp180 juta. Sementara untuk apartemen, harga per meter persegi bervariasi berdasarkan zona.
Sebagai contoh, di Depok Margonda, harga per meter mencapai Rp8,5 juta, sedangkan di Tanjung Barat dan Pulo Gebang yang berada di wilayah Jakarta, harga mencapai Rp9,5 juta per meter persegi.
Budi menegaskan kesiapan Perumnas untuk menjalankan perannya sebagai pengembang milik pemerintah dalam proyek ini.
“Kalau bicara siap Perumnas ini sebagai developer-nya pemerintah, ya harus siap. (Seperti apa?) Kita punya aset banyak, kita bisa berdayakan di mana itu memang di-support oleh Perumnas, ya kita bisa bangun,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan dalam rencana pembangunan 3 juta rumah tersebut, Perumnas akan menyisihkan 20 persen dari total pembangunan untuk rumah subsidi, sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.
“Kalau ketentuannya di anggaran dasar Perumnas minimal setiap lokasi 20 persen, itu adalah subsidi," tutupnya.