Lapor Erick Thohir, Serikat Karyawan Sebut Dirut GIAA Liburan Pakai Fasilitas Kantor
Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN, Erick Thohir. Surat tersebut berisikan keberatan mereka atas sikap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra yang diduga menggunakan fasilitas perusahaan untuk berlibur ke Amerika dan Eropa.
Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN, Erick Thohir. Surat tersebut berisikan keberatan mereka atas sikap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra yang diduga menggunakan fasilitas perusahaan untuk berlibur ke Amerika dan Eropa.
Ketua Umum Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia, Dwi Yulianta menyampaikan, di tengah kondisi Garuda Indonesia saat ini sangat berat kelangsungannya, sang dirut justru pergi berlibur bersama keluarganya. Padahal harusnya perlu konsentrasi yang penuh dari jajaran Direksi terlebih dalam menghadapi gugatan PKPU di pengadilan niaga dan juga menghadapi kondisi keuangan yang sangat memprihatinkan.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Kenapa PT Garuda Mataram Motor didirikan? Akibat PT Piola bangkrut, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan kebijakan penyelamatan dan membentuk perusahaan baru untuk mengelola VW di Indonesia.
-
Siapa yang meminta agar Garuda Indonesia memberikan perhatian khusus pada penerbangan haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
"Namun ironisnya sikap Dirut Garuda Irfan Setiaputra, disaat Perusahaan membutuhkan perhatian untuk mengatasi kondisi yang ada, yang bersangkutan berkeliaran atau berlibur bersama keluarga (istri, anak, mantan, dan kedua cucunya) ke Amerika dan Eropa selama 2 pekan (berangkat tanggal 30 September 2021 dan pulang tanggal 16 Oktober 2021)," tulis surat terbuka diterima merdeka.com, Kamis (28/10).
Dwi mengatakan, parahnya rombongan Dirut Irfan Setiaputra dan keluarga seluruhnya di upgrade ke bisnis class. Padahal Dirut dan Istri menggunakan tiket gratis, sementara anak, mantu nya membeli tiket class ekonomi promosi.
Namun sesungguhnya, kata Dwi, rapat tersebut tidak perlu dihadiri oleh seorang Dirut, tetapi cukup saja dihadiri oleh Manager atau Senior Manager karena rapat tersebut tidak begitu penting dibandingkan dengan Dirut menghadapi perusahaan diambang kebangkrutan.
"Di sini terlihat lihainya seorang Dirut Garuda Indonesia memohon ini karyawan, Menteri BUMN, dan Rakyat Indonesia dengan alasan menghadiri agenda IATA. Padahal rapat tersebut hanya berlangsung dari tanggal 3-5 Oktober 2021 (3 hari), sementara Dirut berada di Amerika dan Eropa dari tanggal 1-16 Oktober 2021," tulisnya.
Atas dasar itu, dia mendorong Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit atas penggunaan tiket tersebut, karena diduga selain biaya transportasi, ada biaya akomodasi (hotel) selama berlibur yang dibiayai oleh uang Perusahaan.
"Kami Rakyat Indonesia, meminta perhatian Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Menteri BUMN, untuk tidak membiarkan para bekas Tim Sukses seenaknya mengelola Garuda Indonesia yang sudah diambang kebangkrutan," pungkasnya.
Tanggapan Garuda Indonesia
Vice President Corporate Secretary & Investor Relations Garuda Indonesia Mitra Piranti menjelaskan, memang Irfan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat yang utamanya untuk menghadiri IATA Annual General Meeting and World Air Transport Summit 2021.
"Forum itu mengagendakan pertemuan pimpinan maskapai global guna membahas berbagai tantangan industri penerbangan di masa pandemi," jelasnya dalam keterangan yang diterima, Kamis (28/10).
Menurut Mitra, agenda tersebut secara khusus memang direncanakan untuk dihadiri langsung oleh Irfan pada masa cuti tahunannya yang telah mendapatkan persetujuan perusahaan, juga telah diberitahukan ke Kementerian BUMN. Selain itu, disebut bahwa Irfan berlibur dengan biaya pribadi.
"Beliau telah mendapatkan persetejuan dengan ketentuan yang berlaku dan juga telah disampaikan kepada Kementerian BUMN. Berkenaan dengan hal tersebut, maka seluruh biaya yang timbul ditanggung secara pribadi," ungkap dia.
Mitra menambahkan, selain menghadiri forum IATA, Irfan juga meluangkan waktu untuk mengagendakan 15 pertemuan dengan sejumlah mitra strategis Garuda Indonesia. Seperti bertemu dengan pihak manufaktur, lessor, airline partner, hingga financial advisor dalam kaitan diskusi percepatan proses restrukturisasi perusahaan.
"Dalam kesempatan terpisah, beliau juga menyempatkan diri bertemu dengan partner kargo dan ground handling di Amsterdam untuk mendiskusikan fokus peningkatan layanan kargo dari Amsterdam menuju Indonesia," papar Mitra.
(mdk/azz)