Layanan Keuangan Digital Dipercaya Mampu Mendorong Pemulihan Ekonomi RI
Pemerintah bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta asosiasi dan pelaku industri kembali memperkuat sinergi melalui Indonesia Fintech Summit (IFS), yang akan berlangsung pada 10-11 November 2022 di Bali.
Laporan eConomy SEA 2022 dari Google Ekonomi digital Indonesia diperkirakan tumbuh hingga USD 130 miliar pada 2025, salah satunya dipengaruhi oleh adopsi layanan keuangan digital. Dengan data yang menunjukkan peningkatan signifikan, layanan keuangan digital atau financial teknologi (Fintech) dipercaya mampu mendorong akselerasi pemulihan ekonomi pasca covid-19.
Pemerintah bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta asosiasi dan pelaku industri kembali memperkuat sinergi melalui Indonesia Fintech Summit (IFS), yang akan berlangsung pada 10-11 November 2022 di Bali.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan roadmap Fintech P2P lending diluncurkan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI/fintech P2P Lending) 2023-2028 sekaligus mengumumkan diterbitkannya SEOJK Nomor 19/SEOJK.05/2023 tentang Penyelenggaraan LPBBTI.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir mengatakan, IFS akan kembali menghadirkan perusahaan-perusahaan fintech anggota AFTECH, juga regulator seperti Bank Indonesia dan OJK, serta para pemangku kepentingan lain di industri fintech, baik dari Indonesia maupun dari luar negeri.
IFS yang diharapkan mampu mengoptimalkan dampak positif sektor jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kestabilan sistem keuangan di masa mendatang dengan mengimplementasikan keseimbangan antara inovasi, pertumbuhan, dan perlindungan konsumen.
"Sebagai Asosiasi yang resmi ditunjuk oleh OJK untuk menaungi penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD), ajang IFS menjadi upaya AFTECH untuk meraih visi, yakni mendorong inklusi keuangan melalui layanan keuangan digital," ujar Pandu dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (7/11).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Adrian Gunadi mengatakan acar ini merupakan kegiatan yang sangat signifikan di dalam industri fintech, khususnya dalam industri fintech P2P lending.
Dia menjelaskan, seiring dengan perkembangan teknologi, tren dan industri serta digitalisasi industri fintech mengalami pertumbuhan yang sangat eksposisional beberapa tahun belakangan.
"Ini menjadi salah mail tools yang sangat penting sebenarnya industri ini sudah berkembang hampir 7 tahun, jadi sangatlah tepat untuk itu berkontribusi penuh di dalam forum ini," kata Adrian.
Oleh karena itu IFS 2022 diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempertemukan para pendiri fintech lokal dan internasional, regulator, lembaga keuangan, investor, akademisi, dan pemangku kepentingan utama lainnya untuk membahas topik industri dan peraturan terkini, mengembangkan jejaring, serta merumuskan strategi atau aksi advokasi guna mempercepat digitalisasi pada industri jasa keuangan serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Sebagai informasi, kegiatan 4th IFS 2022 merupakan bagian dari rangkaian program pada Bulan Fintech Nasional (BFN) yang akan berlangsung mulai 11 November hingga 12 Desember 2022, yang akan diawali dengan momentum Hari Fintech Nasional (11.11) dan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan edukasi dan literasi yang dapat diikuti secara daring oleh masyarakat Indonesia melalui www.fintechsummit.co.id dan ditutup dengan BFN Expo, Closing Ceremony dari IFS & BFN 2022 pada 11 – 12 Desember di Yogyakarta yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
Baca juga:
Bayar Layanan Grab Bisa Pakai i.saku
Genjot Literasi Keuangan, GoTo Financial Targetkan Daerah 3T
DANA Ada di Natuna, Fasilitasi Pembayaran Non Tunai
Profil Frank Van Deur, Pakar Perbankan Global Kini Jabat CFO KoinWorks
Natuna Digital Islands, Wujud DANA Hadirkan Digitalisasi Keuangan di Kepulauan Natuna
Minta Uang, Fitur Baru Flip Diklaim Mempersingkat Waktu Transaksi
Jumlah Transaksi HarianDANA Meningkat 190 Persen di 2022