Lewat Sekoper Cinta, OJK Edukasi Perempuan untuk Tingkatkan Literasi Keuangan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, Sekoper Cinta merupakan wadah perempuan bertukar pengetahuan dan pengalaman serta diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup keluarganya, dapat mewujudkan kemandirian ekonomi tanpa terjerat oleh pinjemana rentenir yang banyak menyasar ke wilayah pedesaan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Jawa Barat memiliki unik untuk memberikan edukasi keuangan. Program ini bertajuk Sekoper Cinta, atau Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita.
Program ini diinisiasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan guna mencegah masyarakat, terutama kaum perempuan, terjerat atau meminjam kepada rentenir.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi pada rumah Olga Syahputra di Bandung? Saluran YouTube Rizquna Channel mengungkap kondisi memprihatinkan rumah mewah milik almarhum Olga Syahputra, yang terbengkalai sejak kepergiannya pada tahun 2015.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, Sekoper Cinta merupakan wadah perempuan bertukar pengetahuan dan pengalaman serta diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup keluarganya, dapat mewujudkan kemandirian ekonomi tanpa terjerat oleh pinjemana rentenir yang banyak menyasar ke wilayah pedesaan.
"Harapan kita adalah Jawa Barat mau bebas dari rentenir. Karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, OJK, BI dan industri keuangan menyediakan kemudahan untuk mengakses bantuan atau pinjaman tapi tentu tidak mencekik seperti rentenir," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini dalam keterangannya, Senin (12/10/2020).
Sejak diluncurkan pada Oktober 2018, program Sekoper Cinta telah menelurkan 2.700 lulusan yang berasal dari 100 desa di 27 kabupaten/kota di Jabar.
Selain Sekoper Cinta, OJK dan Pemprov Jawa Barat juga berkolaborasi dalam program lain yang diharapkan bisa berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Jawa Barat. Hal ini juga sekaligus memperingati bulan Oktober sebagai Bulan Inklusi Keuangan.
Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Triana Gunawan mengatakan, melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) merintis program business matching, dimana terdapat perusahaan sebagai off taker yang menjamin pembelian produk yang diproduksi secara massal oleh masyarakat pedesaan dan difasilitasi pembiayaannya oleh perbankan di Jawa Barat, terutama di bidang ketahanan pangan.
"Hal ini akan terus diduplikasi guna peningkatan ekonomi Jawa Barat. Berbagai inisiatif lainnya juga akan dijalankan untuk mendukung program Pemerintah Jawa Barat yaitu program Desa Juara," jelas Triana.
Jenis business matchingnya juga beragam, mulai dari di Klaster Peternakan Domba Garut, dengan nilai pembiayaan Rp 1 miliar kepada 20 kelompok peternak domba, lalu Klaster Perkebunan Tebu dengan nilai pembiayaan Rp 58,1 miliar kepada 779 rekening dan Klaster Perkebunan Mangga dengan nilai pembiayaan Rp 6,85 miliar kepada 55 rekening.
Selain itu, OJK juga mengoptimalisasi peran TPAKD melalui Optimalisasi BUMDesa dengan program antara lain melalui pembukaan agen laku pandai, penggunaan transaksi non tunai dana desa melalui internet banking corporate, kepemilikan rekening tabungan sebanyak 383 rekening dengan nominal sebesar Rp 45,1 juta, kepemilikan Asuransi Jiwa Mikro bagi Aparatur Desa sebanyak 42 Polis dan optimalisasi Gudang dan Pembiayaan Sistem Resi Gudang kepada 12 petani atau 12 resi dengan nominal Rp 852 juta serta 1 kelompok tani sebesar Rp 170 juta.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6