Peranakan Cina Ini Sangat Mahir Bahasa Jawa Kuno dan Kawi, Hasilkan Karya Sastra Memikat
Ia menuliskan cerita tentang peperangan di Cina pakai aksara Jawa yang membuat banyak orang kagum
Ia menuliskan cerita tentang peperangan di Cina pakai aksara Jawa yang membuat banyak orang kagum
Peranakan Cina Ini Sangat Mahir Bahasa Jawa Kuno dan Kawi, Hasilkan Karya Sastra Memikat
Museum Mpu Tantular di Sidoarjo, Jawa Timur, memiliki banyak koleksi bersejarah yang menarik untuk ditelisik lebih lanjut. Salah satunya yakni keberadaan Babad Cina, karya yang mengisahkan peperangan di Cina dan ditulis pakai aksara Jawa.
-
Siapa pendiri Museum Mpu Tantular? Pendirinya merupakan seorang kolektor asal Jerman yang bernama Godfried Hariowald vonFaber.
-
Dimana museum Mpu Tantular berada? Museum Mpu Tantular adalah salah satu destinasi budaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang menarik untuk dikunjungi.
-
Siapa nenek moyang badak? Paraceratherium adalah nenek moyang dari badak yang hidup di antara 34 dan 23 juta tahun yang lalu, di daerah Eurasia.
-
Apa saja yang ada di Museum Mpu Tantular? Mengutip situs Museum Kemdikbud RI, koleksi yang ditampilkan di museum ini banyak berupa tinggalan arkeologi.
-
Bagaimana Balai Bahasa Jateng berkontribusi dalam pelestarian budaya Jawa? “Kami mohon bantuan Balai Bahasa Jateng. Kita bersama-sama menjaga kelestarian bahasa. Karena bahasa daerah, kalau di Jawa berkorelasi langsung dengan budi pekerti sehingga harus betul-betul kita jaga. Bahasa Jawa itu ada tingkatannya, dari anak kecil kepada orang tua maupun orang lain. Ini nilai budi pekertinya sangat tinggi,“ ujar Sumarno.
-
Kenapa Mpu Tantular penting bagi Jawa Timur? Museum ini tidak hanya menyimpan benda bersejarah, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai kebhinekaan.
Babad Cina
Babad Cina ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karya sastra ini menunjukkan adanya hubungan bilateral antara Jawa dengan Tiongkok pada masa lalu. Mengutip situs repository.unair.ac.id, Babad Cina yang disimpan di Museum Mpu Tantular Sidoarjo berjumlah delapan.
Karya sastra ini berisi cerita-cerita yang berhubungan dengan negeri Tiongkok dan digubah dalam Bahasa Jawa serta menggunakan konvensi Jawa berupa tembang.
Isi Babad Cina
Babad hasil karya Tan Joe Liang ini mengisahkan sejarah Tiongkok, khususnya pada abad ke-3. Tokoh pada awal cerita bernama Kwan Kong, panglima perang ternama yang hidup pada zaman San Guo (221-269 Masehi)
Naskah Babad Cina berjumlah 277 halaman recto. Secara keseluruhan, Babad Cina ini memiliki 554 halaman recto versa.
Sang Penulis
Penulis naskah Babad Cina yang tersimpan di Museum Mpu Tantular diketahui bernama Tan Joe Liang, peranakan Cina asal Kediri, Jawa Timur. Mengutip Instagram @disbudparjatimprov, ia sangat mahir berbahasa Jawa. Bahkan, sebagian cerita dalam babad ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan Kawi. Tan Joe membuka naskahnya dengan tembang Pangkur yang berwatak gagah perkasa. Ia memilih tembang tersebut untuk menggambarkan heroisme kisah peperangan.
Jawa - TiongkokHubungan Bilateral
Hubungan antara Nusantara dengan bangsa Cina telah terjalin sejak ribuan tahun lalu. Catatan pertama tentang Jawa ditemukan dalam catatan perjalanan seorang biksu Cina bernama Faxian. Pada tahun 319-414, Faxian melakukan
perjalanan ke India dan singgah di Jawa selama 5 bulan.
sedikit penganut Buddha di negara yang ia singgahi.
Bukti lain yang menunjukkan adanya kontak antara Cina dengan Jawa yaitu kedatangan Yixing (I-Tsing), seorang biksu Cina. Ia melakukan perjalanan
ke Nusantara untuk belajar bahasa Melayu dan Sansekerta di Kerajaan Sriwijaya. I-Tsing berada di Nusantara pada tahun 721-725. Kedatangan para biksu Cina ke Nusantara menandakan bahwa telah terjadi kontak budaya antara Nusantara
dengan Cina.