Ada Tulisan Aksara Tionghoa di Situs Batu Kuno Gunung Singkil Cirebon, Ini Kisah di Baliknya
Di Desa Ciawi Japura, Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Di Desa Ciawi Japura, Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Ada Tulisan Aksara Tionghoa di Situs Batu Kuno Gunung Singkil Cirebon, Ini Kisah di Baliknya
Di Desa Ciawi Japura, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Terdapat dua batu andesit bertuliskan aksara Tionghoa di bidang datar batu kuno itu.
-
Dimana Situ Sikocang berada? Beginilah kondisi terakhir destinasi wisata Situ Cikoncang di Desa Katapang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.
-
Apa itu Situ Cibulakan? 'Jadi Situ Cibulakan itu kolam, sumber mata air, tapi nggak terlalu besar. Tapi di sini itu airnya dingin,' kata kreator video di kanal YouTube tersebut.
-
Bagaimana bahasa di Cirebon berbeda? Bahasa ini mirip dengan Jawa yang ada di Jateng dan Jatim, namun akhirannya adalah 'A'. Sehari-hari bahasa ini dikenal sebagai dialek Cirebon. Contoh yang menggunakan akhiran 'A' adalah Sira: kamu, Ora Papa: nggak apa-apa, Kita: saya.
-
Dimana letak Situs Batu Goong? Ini Keunikan Situs Batu Goong Di Kabupaten Pandeglang ada banyak lokasi unik, salah satunya Situs Batu Goong di Kampung Cigadung, Desa Sukasari, Kecamatan Pulosari.
-
Kenapa pura ini dijuluki "Bali-nya Cirebon"? Suasana kental khas agama Hindu di sana membuat pura ini kerap disebut sebagai Bali-nya Cirebon.
-
Di mana situs batu panjang Ciamis berada? Terletak persis di Dusun Cimara, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, situs batu panjang merupakan peninggalan masa megalitikum yang masih tersisa.
Menurut keterangan warga sekitar, situs batu tulis ini merupakan peninggalan warga Tionghoa di masa silam. Batu ini sebagai penanda adanya seseorang yang dimakamkan di sana.
Tulisan di situs batu kuno
Di batu pertama terdapat tulisan aksara China kuno bertuliskan “Chao zhou jie yang xi qi xii dao guang er shi ba nian zhi qing kao ya xiao xii gong mu bi zii men lin she xiao nan qian wan (cheng – jian) ying deng tong,”
Jika diartikan tulisan tersebut berbunyi “Makam ayahanda Bapak Xii Ya Xiao dari dinasti Qing yang berasal dari Desa Xi Qi Xii. Kabupaten Jie Yang. Karesidenan Chao Zou dan makam Ibunda Kelaurga XII dari suku (marga) Lin diletakkan bersama-sama oleh putera-puteranya yang berbakti yaitu Qian Wan, Qian Jian, Qian Cheng, Qian Ying padatahun ke-28 Pemerintahan Dao Guang”
Secara keseluruhan, tulisan aksara tersebut melintang dari kanan ke kiri dengan total tujuh bait. Posisinya juga membujur dari atas ke bawah, dengan beberapa posisi lainnya.
Peninggalan tahun 1848
Menurut penuturan penjaga situs, bebatuan ini sudah ada sejak 1848 atau pada masa Dinasti Qing dalam pemerintahan ke-28 yang dipimpin oleh Dao Guang.
Ini merupakan makam suami istri yang dikebumikan oleh sang anak di kawasan tersebut di masa silam. Tidak diketahui secara pasti asal muasal kisah dari batu tersebut.
Posisinya berada di tengah perkebunan pisang milik warga, dan berjarak sekitar dua kilometer dari permukiman masyarakat. Posisinya ada di dekat area persawahan. Bentuknya juga mirip punden berundak.
Jadi wisata sejarah di Cirebon
Tak sedikit pengunjung yang datang ke kawasan ini, terutama yang ingin mendalami sejarah seputar komunitas Tionghoa di Cirebon.
Gambar: Liputan6
Pengurus sendiri tidak mematok biaya tiket masuk, dan mengandalkan keiklasan pengunjung untuk perawatan situs.