Lima Kebiasaan Buruk Generasi Muda dalam Mengelola Keuangan, Paling Banyak Ikuti Gaya Hidup karena Tekanan Sosial
Sebanyak 12 persen generasi muda mengaku pengeluaran sering melebihi pemasukan.
Survei OCBC Financial Fitness Index (FFI) 2024 menemukan 5 kebiasaan buruk yang ternyata masih menghantui generasi muda dalam mengelola keuangan.
Dilansir dari keterangan OCBC, kebiasaan buruk pertama adalah 80 persen cenderung menghabiskan uang secara berlebihan untuk mengikuti gaya hidup teman-teman mereka, karena tekanan sosial dan keinginan untuk memenuhi ekspektasi sosial.
- Dikenal Bergaya Hidup Boros, Begini Cara Atur Keuangan untuk Gen Z Agar Bisa Punya Investasi
- 6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memperpendek Umur, Tidak Memperhatikan Kesehatan
- Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
- 6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merampas Kebahagiaan dan Ketenangan Hidup Kita
Kedua, 41 persen sering meminjam uang dari teman atau keluarga untuk kebutuhan gaya hidup. Ketiga, 40 persen sering membayar tagihan minimum untuk kartu kredit yang menambah beban bunga utang.
Keempat, 12 persen juga mengaku pengeluaran sering melebihi pemasukan dan kelima, 4 persen dari generasi muda terlibat dalam spekulasi berlebihan untuk mendapatkan keuntungan yang cepat.
Meskipun data FFI 2024 mengidentifikasi sejumlah kebiasaan buruk yang dimiliki generasi muda, ada beberapa kemajuan dari sejumlah indikator kesehatan finansial. Sekitar 25 persen dari responden mengaku telah memiliki dana darurat.
Peningkatan Kesadaran Dana Darurat
Dengan demikian, terjadi peningkatan kesadaran pentingnya memiliki dana darurat sebanyak 17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini tentunya memperlihatkan bahwa semakin banyak generasi muda yang mulai melakukan perencanaan finansial untuk masa depannya.
Dalam riset tahunan hasil kerjasama OCBC dan NielsenIQ ini, sejumlah tips juga diberikan agar generasi muda bisa memiliki kondisi keuangan sehat, di antaranya perluas literasi keuangan secara online maupun offline; cek kesehatan finansial secara menyeluruh; serta ikuti ragam kelas finansial dengan topik menarik.
Perlu diketahui bahwa riset ini dibuat menggunakan metode pengamatan sikap dan perilaku mereka dalam mengelola keuangan. Survei telah dilakukan dengan melibatkan 1.241 generasi muda rentan usia 25-34 tahun dari 5 kota besar di Indonesia mencakup Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, dan Makassar.