Lion Air: Pesawat Boeing 737 Max 8 sudah diaudit Kemenhub dan tetap layani penumpang
"Masih terbang, sudah diaudit sama Kementerian perhubungan sejak hari Selasa kemarin. Masih berjalan, masih fokus melayani penumpang."
Maskapai penerbangan Lion Air mengonfirmasi bahwa 10 pesawat Boeing 737 Max 8 milik perusahaan kini telah dapat beroperasi melayani penumpang setelah lulus ramp check yang diinisiasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pasca insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait membenarkan hal tersebut, dan mengatakan operasional kini telah mulai berjalan normal.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa yang ditawarkan Lion Air untuk mendukung ibadah umrah? "Peluncuran terbang tanpa transit adalah langkah dalam mendukung kebutuhan ibadah umrah periode 1445 Hijriah," katanya dalam siaran tertulis.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
"Ya normal saja ya berjalan. Kita ikuti ramp check-nya, dan itu berjalan. Kita tunggu saja hasilnya," ungkap dia kepada awak media di Hotel Ibis, Jakarta, Senin (5/11).
Pernyataan itu juga turut diamini oleh Managing Director Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro, yang menyatakan pihaknya tetap fokus melayani penumpang. "Masih terbang, sudah diaudit sama Kementerian perhubungan sejak hari Selasa kemarin. Masih berjalan, masih fokus melayani penumpang," ujar dia.
Dia juga menjelaskan, Lion Air Group terus berbenah pasca kejadian 29 Oktober 2018 silam. Salah satunya dengan mengganti direktur teknik perseroan dengan seorang pejabat pengganti.
Selanjutnya, Lion Air juga telah menyiapkan kru teknisi di tiap pesawat yang beroperasi. "Oh iya, bahkan teknisinya itu ada yang ikut juga di pesawat itu sebetulnya. Jadi kami sebenarnya juga mengalami kesedihan," pungkas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menhub Budi soal sanksi Lion Air: Sesuai rekomendasi KNKT
Basarnas akan fokus cari korban Lion PK-LQP di pesisir pantai
Keluarga Dodi korban Lion Air terima santunan Rp 50 juta dari Jasa Raharja
Tangis keluarga iringi pemakaman Wahyu Susilo korban Lion Air
Jaksa Dodi Junaedi korban Lion Air dapat kenaikan pangkat anumerta
Keluarga korban PK-LQP: Ke Babel cuma Lion Air pak menhub, mohon ditambah