Lion Air: Usai dijatuhkan sanksi, banyak tersebar kabar tidak benar
Berbagai kabar berita tidak benar disebar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di media sosial.
Manajemen Lion Air memastikan kegiatan operasional maskapai tetap berjalan normal setelah adanya sanksi pembekuan ground handling dari Kementerian Perhubungan terkait kesalahan menurunkan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini menanggapi munculnya berbagai kabar melalui pesan berantai yang menyebutkan Lion Air akan menghentikan seluruh operasinya di Bandara Soekarno-Hatta.
Public Relation Manager Lion Air Andy M Saladin mengatakan, berbagai kabar berita tidak benar disebar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di media sosial, menyusul sanksi pembekuan ground handling.
"Kami menyampaikan, operasional penerbangan Lion Air (termasuk Batik Air dan Wings Air) tetap berjalan dengan normal," ujar Andy di Bangkok, Sabtu (21/5).
Menurut Andy, dengan pembekuan ground handling atas nama PT Lion Group yang merupakan badan usaha atau perusahaan berbeda dengan Lion Air di Bandara Soeta oleh Kemenhub, maka PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) akan menangani sendiri (self handling) kegiatan ground handlingnya.
Sebelumnya, dunia maskapai penerbangan Indonesia kembali menjadi sorotan setelah insiden kesalahan menurunkan penumpang internasional.
Kejadian pertama yaitu dialami maskapai Lion Air dari Singapura. Seluruh penumpang maskapai penerbangan Lion Air dari Singapore pada Selasa (10/5) lalu, dengan nomor penerbangan JT 161 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, lolos dari pemeriksaan baik Imigrasi maupun Bea Cukai.
Informasi didapat, pesawat yang tiba sekitar pukul 19.30 WIB itu keluar melalui terminal 1 domestik, bukan terminal Internasional. Hal itu jelas mengaitkan seluruh penumpang yang masuk ke Indonesia itu menjadi ilegal.
Baca juga:
Fakta saling serang Lion Air dan Kemenhub berakhir di Mabes Polri
Ini kata DPR soal Kemenhub dilaporkan ke Mabes Polri oleh Lion Air
Pekan depan, DPR panggil Kemenhub, Lion Air & AirAsia
Pengusaha: Kasus Lion Air dan AirAsia bukti arogansi para birokrat
Kasus Lion Air dan AirAsia bukti buruknya kualitas SDM Indonesia
Lion Air: Cuma kami maskapai RI punya anak usaha di luar negeri
Thai Lion Air resmi tambah dua rute penerbangan baru ke China
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa yang ditawarkan Lion Air untuk mendukung ibadah umrah? "Peluncuran terbang tanpa transit adalah langkah dalam mendukung kebutuhan ibadah umrah periode 1445 Hijriah," katanya dalam siaran tertulis.