Lippo Cikarang Raup Pendapatan 2022 Rp 1,2 Triliun
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan pendapatan 2022 sebesar Rp1,268 triliun. Perolehan ini didorong oleh pendapatan dari segmen residensial dan industrial.
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan pendapatan 2022 sebesar Rp1,268 triliun. Perolehan ini didorong oleh pendapatan dari segmen residensial dan industrial.
CEO LPCK, Rudy Halim menjelaskan, penjualan rumah hunian dan apartemen masih menjadi kontributor utama dengan proporsi 41 persen dari total pendapatan di 2022. Di mana, penjualan rumah hunian mendominasi sebesar 31 persen dari total pendapatan atau senilai Rp397 miliar.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenaikan saham apa yang memuji Erick Thohir? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? Pasalnya, PT PLN (Persero) akan segera melantai ke bursa karbon Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki, PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Mengapa stasiun ruang angkasa komersial penting? “Dalam jangka pendek, stasiun ruang angkasa komersial merupakan langkah penting berikutnya untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh penonaktifan ISS yang akan datang,” kata Lauren Andrade, juru bicara Beyond Earth Institute seperti dikutip dari Space, Minggu (21/7).
"Sebelumnya pada tahun 2021 pendapatan didominasi oleh apartemen dengan proporsi 51 persen dari total pendapatan," jelasnya di Jakarta, Selasa (11/4).
Sementara itu, laba kotor perseroan di 2022 sebesar Rp672 miliar dengan adanya perubahan bauran pendapatan, di mana didominasi oleh pendapatan dari rumah tapak.
Dikatakan Rudy, dengan adanya perubahan komposisi penjualan tersebut, tingkat margin laba kotor perseroan dapat meningkat menjadi 53 persen dari 37 persen pada tahun lalu.
Dilaporkan pula, beban usaha mengalami kenaikan sebesar 8 persen dibanding tahun sebelumnya, menjadi sebesar Rp271 miliar. Kenaikan ini seiring dengan meningkatnya aktivitas perusahaan setelah pandemi Covid-19.
Sementara, EBITDA meningkat dengan tingkat margin yang lebih baik menjadi 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya di level 25 persen. Disebutkan, selama 2022, Perseroan berhasil mencatatkan EBITDA dengan nilai Rp426 miliar.
Produk Unggulan Terbaru
Rudy menyebutkan, pencapain pra penjualan dari rumah tapak juga didorong oleh peluncuran perdana seri rumah tapak "Cendana Homes" di Cikarang dengan branding "Cendana Spark" yang memiliki lokasi strategis di depan Central Park.
Rudy Halim mengatakan, pihaknya melihat banyak peluang pertumbuhan di industri properti. "Selama tahun 2022, terdapat banyak tantangan yang dihadapi oleh sektor properti seperti kenaikan harga bahan bakar dan inflasi yang meningkat. Namun dengan bauran produk yang tepat, kami tetap dapat mempertahankan kinerja yang baik dalam mencapai pra-penjualan 2022."
"Kedepannya, kami akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan ini, melakukan bauran produk yang tepat serta terus melanjutkan pembangunan untuk dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami," kata Rudy Halim.
(mdk/hrs)