Literasi Digital dan Bantuan Modal Jadi Penopang UMKM Bertahan di Era Pandemi
Direktur Syariah LPDB, Ari Permana menjelaskan bahwa tujuan Program LPDB-KUMKM adalah membantu penguatan permodalan koperasi dan UMKM dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan.
Pandemi Covid-19 memaksa banyak pihak, termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk transformasi ke digital. Tanpa disadari, perkembangan teknologi dan informasi membuat pergeseran dalam perilaku masyarakat, baik dari sisi penawaran (supply) maupun permintaan (demand). Oleh karena itu, UMKM juga harus disiapkan untuk menyongsong era perubahan tersebut.
Melihat pentingnya literasi digital UMKM, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bermitra dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, serta Dewan Syariah Nasional menggelar webinar.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Apa yang terbakar di KM Umsini? Sumber api pertama kali diketahui pada pukul 04.20 WITA yang diduga berasal dari motor bantu yang ada di ruang mesin.
"Melalui webinar ini, diharapkan ada solusi untuk meningkatkan dan mendorong perkembangan UMKM di masa depan, khususnya di Jatim (Jawa Timur) dan masyarakat luas secara umum," ungkap Sekretaris BPH DSN MUI, Asep Supyadillah ketika membuka kegiatan webinar dengan tema ‘Ekonomi Syariah dan Literasi Digital di Era Pandemi’ Untuk Mendorong Kebangkitan Ekonomi.
Dalam kegiatan ini, Direktur Syariah LPDB, Ari Permana menjelaskan bahwa tujuan Program LPDB-KUMKM adalah membantu penguatan permodalan koperasi dan UMKM dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan.
"Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp1 triliun untuk pemulihan ekonomi lewat LPDP-KUMKM agar koperasi dan UMKM dapat terus melakukan aktivitas ekonominya di tengah dampak akibat pandemi,” ujar Ari.
Pemimpin Departemen Bisnis Mikro dan Gadai Bank DKI Unit Usaha Syariah, Jaeni Miftah F menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa langkah-langkah antisipatif terkait dampak Covid-19 terhadap portofolio kredit mikro yang dimiliki.
Salah satunya dengan membuat pemutakhiran Peraturan Perusahaan, serta menyusun petunjuk pelaksanaan penerapan stimulus.
"Stimulus yang kami berikan kepada usaha mikro yang terdampak Covid-19 antara lain penurunan margin bagi hasil/ ujroh, perpanjangan jangka waktu, dan penambahan fasilitas pembiayaan," ujar Jaeni
Untuk mendukung transformasi ekonomi syariat tentu saja harus didukung oleh transformasi digital.
"Adapun kunci untuk transformasi pelayanan produk adalah dengan menerapkan excellence service, yaitu memperlakukan product as services yang berorientasi kepada pelanggan," kata Founder dan Chairman Tijari Institute, Abdurrahman Syahrawi.
(mdk/idr)