Longsor di Cibaliung bikin produksi Antam tak capai target
PT Aneka Tambang (Antam) optimis target produksi feronikel 2017 akan tercapai. Meskipun, pada kuartal I-2017 terjadi penurunan volume dibandingkan tahun lalu akibat sejumlah kendala operasional, salah satunya longsor.
PT Aneka Tambang (Antam) optimis target produksi feronikel 2017 akan tercapai. Meskipun, pada kuartal I-2017 terjadi penurunan volume dibandingkan tahun lalu akibat sejumlah kendala operasional, salah satunya longsor.
"Volume produksi feronikel pada kuartal I-2017 mencapai 2.934 ton nikel dalam feronikel (TNi), lebih rendah dari volume produksi pada periode sama tahun lalu sebesar 4.357 TNi, ujar Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam), Arie Prabowo Ariotedjo dikutip Antara, Kamis (15/6).
Arie menjelaskan penurunan volume feronikel sehubungan dengan pengerjaan penggantian roof Electric Smelting Furnace (ESF)-3 serta optimasi peralatan produksi pabrik FeNi III di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Pengerjaan fasilitas produksi yang dilakukan sejak akhir 2016 hingga Maret 2017 tersebut untuk mendukung pencapaian target produksi feronikel sebesar 24.100 TNi pada 2017.
Kendala lain yang di luar prediksi, menurutnya, adalah kejadian longsor di tambang Cibaliung, yang menyebabkan produksi di tambang tersebut turun sekitar 50 persen. Selain itu, terbakarnya fasilitas pemurnian perak milik Antam di Pulogadung, Jakarta, awal tahun ini juga sedikit menghambat kegiatan produksi.
Namun, Arie yakin target volume produksi feronikel 2017 tetap akan tercapai seiring pulihnya kegiatan fasilitas produksi pada kuartal II tahun ini. "Insya Allah akhir tahun ini target produksi feronikel bisa tercapai," katanya.
Sementara untuk penjualan, menurut Arie, feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total pendapatan perusahaan. Penjualan feronikel pada kuartal I-2017 menyumbang Rp 365 miliar atau 22 persen dari total penjualan bersih PT Antam pada periode tersebut.
Antam juga telah memulai penjualan bijih nikel kadar rendah ke luar negeri seiring dengan diperolehnya rekomendasi ekspor bijih mineral dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sebagai langkah awal, Antam telah mengekspor 165.000 wet metric ton (WMT) bijih nikel ke Tiongkok dan saat ini sedang dipersiapkan jadwal pengapalan selanjutnya. Antam mendapatkan izin ekspor 2,7 juta WMT bijih nikel dan 850.000 WMT bijih bauksit.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Mengapa harga emas Antam naik? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Bagaimana harga emas Antam ditentukan? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi. Sehingga harga jual logam mulia Antam berat 1 gram dibanderol Rp1.383.000.
-
Apa yang menyebabkan harga emas Antam naik? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa temuan ini sangat berharga? Mengingat sebagian besar provinsi berada di bawah kendali negara Jin pada masa ini, temuan ini sangat berharga untuk penelitian negara-negara feodal di wilayah selatan Shanxi selama periode Zhou Barat dan interaksinya dengan negara bagian Jin.
Baca juga:
Naik Rp 2.000, harga emas Antam dibanderol Rp 592.000 per gram
Harga emas Antam turun Rp 2.000 ke posisi Rp 590.000 per gram
Harga emas Antam naik Rp 2.000 jadi Rp 592.000 per gram
Naik Rp 4.000, harga emas Antam dibanderol Rp 599.000 per gram
Harga emas Antam stagnan di Rp 595.000 per gram