LRT Jabodebek Bukan Pertama di Indonesia, Daerah Ini Sudah Punya dari 5 Tahun Lalu
LRT pertama di Indonesia sudah beroperasi sejak Rabu 1 Agustus 2018 silam.
LRT pertama di Indonesia sudah beroperasi sejak 2018 silam.
LRT Jabodebek Bukan Pertama di Indonesia, Daerah Ini Sudah Punya dari 5 Tahun Lalu
LRT Jabodebek Bukan Pertama di Indonesia
Moda transportasi berbasis kereta terus dibangun pemerintah untuk mengurai kemacetan, terutama di kota-kota besar. Terbaru, pemerintah telah membangun LRT Jabodebek dan targetnya akan mulai beroperasi bulan ini. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan koreksi jika ditemukan kekurangan pada proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.
- Mobil Angkutan Barang Dilarang Lewat di 4 Tol Jakarta saat KTT ASEAN, Kecuali Kendaraan Ini
- Info Terbaru: Semua Jalur LRT Jabodebek Beroperasi Mulai 18 Agustus 2023, Ada 434 Perjalanan per Hari
- Jangan Salah, Ini Perbedaan LRT Jabodebek dengan LRT Jakarta
- LRT Jabodebek Siap Beroperasi, Jitu Atasi Macet?
Setelah menjajal kereta tanpa masinis tersebut dari Stasiun Harjamukti, Depok, Kamis (3/8), Jokowi menjelaskan kereta ringan tersebut merupakan proyek perdana di Indonesia, sebagaimana kereta MRT dan juga kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Sehingga apabila ada kekurangan, ada yang perlu dikoreksi sehingga itu wajar," uja Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas.
Jokowi meminta agar setiap pihak tidak langsung mengharapkan LRT menjadi proyek yang sempurna karena akan ada perbaikan sistem, dan perbaikan lainnya yang bersifat teknis. Dia juga mengatakan tidak perlu ada pihak yang sengaja mencari-cari kesalahan dalam LRT.
LRT Pertama di Indonesia
Namun demikian, mengutip situs resmi KAI, LRT pertama di Indonesia justru bukan LRT Jabodebek. LRT Sumatera Selatan menjadi yang pertama kali di Indonesia. LRT ini telah beroperasi sejak Rabu 1 Agustus 2018 silam.
LRT Sumatera Selatan beroperasi dari Stasiun Bandara SMB II. Tarif yang diberlakukan saat itu (2018) adalah Rp5.000 untuk perjalanan ke berbagai stasiun dan Rp10.000 jika dari dan menuju stasiun Bandara. Pada tahap awal operasi LRT Sumsel ini melayani 17 perjalanan dengan 2 rangkaian LRT.
LRT Sumsel memiliki panjang jalur 23,4 Km, melewati total 13 stasiun. Saat diresmikan 2018 silam, baru 6 stasiun yang sudah siap beroperasi, yaitu stasiun Bandara SMB II, Bumi Sriwijaya, Cinde, Ampera, Jakabaring, dan DJKA. LRT Sumsel akan berhenti selama 30 detik di setiap stasiun untuk menaikkan dan menurunkan penumpangnya. Pada saat Asian Games 2018 digelar ada 11 stasiun yang dapat melayani naik dan turun penumpang.
Pada saat Asian Games, jumlah trainset yang akan dioperasikan juga akan ditambah menjadi 6 trainset. Begitupun dengan jam operasionalnya menjadi pukul 04.00-23.00 WIB dari sebelumnya pukul 06.56-18.29 WIB.
Menurut Pengamat Transportasi Perkotaan, Yayat Supriyatna, secara tidak langsung dengan adanya LRT Palembang, Kota Pempek sudah menjadi kembaran Kota Jakarta. "LRT ini bikin branding kota naik, kebanggaan kotanya juga naik. Tapi yang paling penting dari semua itu, LRT ini adalah struktur yang membangun kultur. Dengan LRT kebiasaan masyarakat juga akan berubah. Kalau dulu naik angkot masih merokok dengan LRT tentu tidak lagi," ujar Yayat kala itu.