LSM harap G20 bisa paksa perusahaan raksasa transparan soal keuangan
Kewajiban pelaporan tersebut bisa mengubah praktik dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dan dunia. Tentunya, hal ini bisa dilakukan pemerintah dengan membuat regulasi yang tegas, serta menciptakan sistem disinsentif yang komprehensif.
Presiden Joko Widodo akan menghadiri pertemuan negara-negara yang tergabung dalam Group of Twenty (G20) di Hamburg, Jerman, guna membahas berbagai isu global. Penasehat Keuangan Berkelanjutan Transformasi untuk Keadilan (TuK) Indonesia, Jalal, berharap agar pemerintah Indonesia bersama negara-negara G20 bisa mengatur transparansi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Sebab, masih banyak perusahaan di dunia cenderung menutupi berbagai dampak negatif dari operasinya terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan.
"Kami sangat setuju dengan rekomendasi G20. Ini terkait bagaimana perusahaan harus diatur. Sebagian perusahaan tidak melaporkan secara transparan dan dampak ekonominya besar. Padahal jumlah perusahaan itu jutaan di dunia. Ada perusahaan yang besar tapi tidak melaporkan keuangannya. Ada yang melaporkan tapi tidak benar," kata Jalal dalam diskusi di Jakarta, Kamis (6/7).
Menurutnya, kewajiban pelaporan tersebut bisa mengubah praktik dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dan dunia. Tentunya, hal ini bisa dilakukan pemerintah dengan membuat regulasi yang tegas, serta menciptakan sistem disinsentif yang komprehensif.
"Pembedaan antara perusahaan yang bertanggungjawab sosial dengan yang tidak sangat perlu dilakukan. Sehingga pemangku kepentingan lainnya juga bisa memberikan sikap yang tepat kepada perusahaan-perusahaan itu," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Jalal, lembaga-lembaga jasa keuangan juga perlu diubah perilakunya, agar pendanaan publik maupun swasta ditimbang dengan ukuran yang tegas, guna mencapai tujuan SDGs dan Kesepakatan Paris.
"Yang bertentangan dengan keduanya, segera perlu untuk dimasukkan ke dalam daftar negatif dan tidak dibiayai. Hanya dengan demikian saja Indonesia dan dunia bisa benar-benar bisa melihat masa depan yang lebih baik," pungkas Jalal.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam KTT ke-20 ASEAN-India? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
Baca juga:
Dari katapel hingga jammer sinyal mengancam KTT G20
Di G20, Putin dan Trump akan bertemu untuk pertama kali
Selain Trump, pajak Google juga jadi bahasan menkeu sedunia
Di G-20, Menkeu minta restu agar Indonesia jadi anggota FATF
Di G-20, proteksionisme Trump bikin 'pusing' menkeu sedunia
Pulang dari pertemuan G-20, ini oleh-oleh dari Menkeu Sri Mulyani
Disebut dasar brengsek, Obama batalkan pertemuan dengan Duterte