Luhut Minta Bio Farma Percepat Produksi Obat Covid-19
Demi kepentingan nasional, Luhut mengatakan Bio Farma sebagai produsen obat harus mengambil langkah cepat dan tepat. Khususnya dalam mendatangkan bahan baku obat untuk pasien Covid-19.
Wakil Ketua Komite Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Luhut Binsar Panjaitan meminta Bio Farma mempercepat produksi obat virus corona. Salah satu obat yang banyak digunakan untuk mengobati pasien terjangkit yakni Remdesivir.
"Harus diupayakan untuk segera produksi dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti, jadi jangan ada hambatan," kata Luhut dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penyediaan Obat Covid 19 di Jakarta, Minggu (27/9).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Demi kepentingan nasional, Luhut mengatakan Bio Farma sebagai produsen obat harus mengambil langkah cepat dan tepat. Khususnya dalam mendatangkan bahan baku obat untuk pasien Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini mengingatkan strategi yang digunakan harus berlandaskan kepentingan darurat. Dalam keadaan ini dia meminta perusahaan BUMN tersebut untuk bergerak lebih luwes demi kemanusiaan.
"Kita harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan," kata Luhut tegas.
Tanggapan BPOM
Menanggapi itu, Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan pihaknya telah memproses izin uji klinis untuk Remdesivir. Dia memastikan bahan baku obat dari China tersebut akan terjaga aspek keamanan dan mutunya.
"Terkait bahan baku dari Tiongkok, kami sudah mencatat dan akan cari jalan yang terbaik dengan tetap menjaga aspek keamanan dan mutu," kata Penny.
(mdk/idr)