Mantan Menteri Energi Era Soeharto Beberkan Tantangan Indonesia ke Depan
Mantan Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1998, Subroto menyoroti berbagai tantangan ke depan yang harus dihadapi oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya datang dari faktor eksternal, yakni belum pulihnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Mantan Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1998, Subroto menyoroti berbagai tantangan ke depan yang harus dihadapi oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya datang dari faktor eksternal, yakni belum pulihnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
"Masalah pertama adalah perang antara China dan Amerika di dalam bidang perdagangan," jelasnya dalam Katadata Forum, di Jakarta, Rabu (28/11).
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
Subroto megatakan adanya perang dagang tersebut, mengakibatkan Indonesia sebagai negara eksportir bergantung kepada harga-harga yang saat ini fluktuatif. "Dengan adanya perang dagang antara China dan Amerika, Amerika memberikan tarif oleh China, akibatnya China mengurangi impor barang dari Indonesia. Ini akan mempengaruhi Indonesia," katanya.
Subroto menyapaikan, tantangan selanjutnya yang akan dihadapi Indonesia di tengah situasi global adalah terjadinya perubahan iklim. Dirinya memperkirakan panas bumi saat ini akan bertambah mencapai 1,5 persen. "Itu bisa diantisipasi jangan sampai melampui 2 persen," imbuhnya.
Di samping itu, persoalan lain adalah bagaimana dalam hal ini pemerintah juga harus menggalakan revolusi industri 4.0. Sebab, ini bisa menjadi peluang bagi pemerintah ke depan untuk memajukan sektor industri melalui perkembangan teknologi.
"Barangkali kita belum bisa gambarkan apa artinya industri 4.0. Terutama merupakan suatu revolusi teknologi yang tidam hanya membuat kehidupan kita lebih gampang, akan tetapi pengaruhi segala aspek kehidupan bangsa. Jadi ini pengaruhnya besar sekali kepada industri, produkisi, konsumsi dan distribusi," pungkasnya.
Baca juga:
Menko Darmin: Industri Tempe Tak Akan Diberikan Kepada Asing
Bea Cukai Musnahkan 3 Juta Batang Rokok Ilegal
Bukan LRT, Proyek Tol Layang dan Kereta Cepat Penyebab Kemacetan Tol Cikampek
Pertamina Optimalkan Sumber Daya Alam Penuhi Kebutuhan Energi
Menko Darmin: Indonesia Bersaing Manfaatkan Perang Dagang Dengan Malaysia