Masuk proyek PSN, 16 pelabuhan di Indonesia Timur resmi beroperasi
Sebanyak 16 Pelabuhan tersebut terdiri dari lima pelabuhan di Papua, lima pelabuhan di Pulau Sulawesi, empat pelabuhan di Pulau Kalimantan dan dua pelabuhan di wilayah Ambon dan Ternate.
Sebanyak 6 Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kawasan Timur Indonesia senilai Rp 2,153 triliun resmi beroperasi. Semua proyek pelabuhan tersebut dibangun oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno mengatakan bahwa proyek tersebut mendorong pembangunan di wilayah Timur yang masih tertinggal.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Kapan Pelindo mencatat raihan positif di bidang pariwisata maritim? Pelindo Regional 3 Bali, mencatat raihan positif dalam bidang pariwisata maritime dalam 10 bulan terakhir 2023, jumlah wisatawan asing yang tiba melalui kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, sebanyak 21.842 orang.
-
Siapa yang diuntungkan dari Pemilu di Indonesia? Dengan adanya pemilu, para pemimpin yang terpilih dapat secara sah dan demokratis memegang kekuasaan.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Pelindo untuk mendukung BMTH? Pertamina Patra Niaga bekerjasama dengan Pelindo untuk penyiapan relokasi fasilitas penerimaan BBM dan Avtur ke dermaga baru." Pertamina Patra Niaga dan Pelindo bersinergi dalam memastikan PSN berjalan dengan baik sekaligus memastikan availability dan accessibility energi di Pulau Bali,” terang Riva.
-
Apa tujuan utama Pemilu di Indonesia? Tujuan Pemilu secara Umum Tujuan pemilihan umum (Pemilu) secara umum adalah untuk memilih wakil rakyat dan membentuk pemerintahan baru sesuai dengan kehendak rakyat.
"16 pelabuhan di wilayah timur ini menggembirakan. Karena pembangunan di timur cukup tertinggal," kata Rini, saat meresmikan 16 pelabuhan, di Pelabuhan, Jayapura, Papua, Juma (24/8).
16 Pelabuhan tersebut terdiri dari lima pelabuhan di Papua, lima pelabuhan di Pulau Sulawesi, empat pelabuhan di Pulau Kalimantan dan dua pelabuhan di wilayah Ambon dan Ternate.
Lima pelabuhan di Papua yaitu Pelabuhan Jayapura, Pelabuhan Biak, Pelabuhan Sorong dan Pelabuhan Manokwari. Kemudian lima pelabuhan di Pulau Sulawesi adalah Pelabuhan Kendari, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Pare-pare dan Pelabuhan Gorontalo. Sementara itu, dua pelabuhan di wilayah Maluku dan Ternate adalah Pelabuhan Ambon dan Pelabuhan Ternate dan empat pelabuhan di Pulau Kalimantan adalah Pelabuhan Balikapapan, Pelabuhan Tarakan, Pelabuhan Nunukan dan Pelabuhan Sangatta.
"Ini sebuah pencapaian yang besar dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun. Pembangunan pelabuhan-pelabuhan akan membantu masyarakat terutama dalam mendorong konektivitas laut dan daya saing di wilayah Timur Indonesia," ujarnya.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung menuturkan, 16 proyek strategis nasional ini dibangun dengan menggunakan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) dan internal perusahaan. Dengan total anggaran yang terserap untuk 16 proyek senilai Rp 2,153 triliun.
"Di antaranya delapan PSN yang menggunakan anggaran PMN sebesar Rp 1,3 triliun dan sisanya menggunakan internal perusahaan," ujarnya.
Dengan investasi yang dilakukan Pelindo IV, kapasitas 16 pelabuhan yang masuk dalam PSN yang diresmikan tersebut akan meningkat sekitar 50 persen hingga 500 persen atau 5 kali lipat.
"Setiap tahun aktivitas di Pelabuhan Jayapura mengalami peningkatan sebesar 14 persen, sehingga dibutuhkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung peningkatan tersebut, utamanya untuk mendukung kebutuhan aktivitas petikemas di pelabuhan paling timur di Indonesia ini," jelasnya.
Doso menyebutkan, dengan adanya investasi yang dilakukan Pelindo IV, bisa menurunkan Berth Occupancy Ratio (BOR) atau rasio penggunaan dermaga terhadap kunjungan kapal di mana semakin tinggi BOR, semakin padat dermaga dan waktu tunggu kapal juga semakin lama.
Khusus untuk wilayah Papua, di Pelabuhan Jayapura, pihaknya membangun dermaga penumpang 100 meter dan replacement dermaga 150 meter dengan kapasitas 200.000 TEUs per tahun, dari sebelumnya hanya 90.000 TEUs per tahun dengan penyerapan anggaran sebesar Rp 165 miliar. Selain itu, investasi 2 unit RTG dari 15 box per jam menjadi 25 box per jam, dengan penyerapan anggaran senilai Rp 34 miliar. Serta investasi 2 unit container crane senilai Rp 100 miliar.
Di Pelabuhan Merauke, Pelindo IV membenamkan investasi sebesar Rp 76 miliar untuk pembangunan dermaga petikemas 75 meter dan pondasi fixed crane dengan kapasitas 100.000 TEUs per tahun, dari sebelumnya hanya 30.000 TEUs per tahun. Juga investasi alat, yaitu 2 unit fixed crane senilai Rp 25 miliar dengan kapasitas 18 box per jam, dari sebelumnya hanya 5 box per jam.
Di Pelabuhan Biak, Pelindo IV juga menanam investasi sebesar Rp 87 miliar untuk membangun dermaga penumpang 142 meter. Dengan investasi ini, kapal yang sandar dulunya hanya bisa ukuran3.000 GT, sekarang bisa dengan ukuran 14.000 GT.
Selanjutnya di Pelabuhan Sorong, Pelindo IV membangun kantor cabang dengan investasi sebesar Rp 23 miliar. Melalui investasi ini, kantor cabang yang sebelumnya hanya mampu menampung sebanyak 50 orang, kini bisa didiami sebanyak 150 orang. Juga ada pembangunan dermaga petikemas segmen B 143 meter, yang menyerap anggaran sebesar Rp 192 miliar dengan kapasitas kini menjadi 300.000 TEUs per tahun, dari sebelumnya hanya 50.000 TEUs per tahun.
Di Pelabuhan Manokwari, investasi yang dilakukan adalah pembangunan dermaga petikemas 75 meter senilai Rp 46,2 miliar dengan kapasitas yang meningkat jadi 100.000 TEUs per tahun dari sebelumnya hanya 30.000 TEUs per tahun. Juga investasi 2 unit fixed crane senilai Rp 40 miliar berkapasitas 18 box per jam dari sebelumnya hanya 5 box per jam.
"Secara keseluruhan, setelah proses pembangunan selesai, total kapasitas peti kemas di Kawasan Timur Indonesia naik 188 persen dari 700 ribu TEUs per tahun menjadi 2 juta TEUs per tahun," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dana Rp 1,2 triliun cair dari JICA, PUPR bakal bangun tol layang Pelabuhan Patimban
Kemenhub kaji ulang pembangunan Pelabuhan Patimban dan kereta cepat Jakarta-Surabaya
Ini inovasi Pelindo III pangkas dwelling time di pelabuhan
Pelindo III incar jadi operator pelabuhan di luar negeri
Laba Pelindo III meroket 60 persen jadi Rp 1,7 triliun hingga Juli 2018
Bos ASDP: Investor Singapura tertarik kembangkan wisata di Bakauheni