Mekanik dan Pakar Ini Ungkap Mobil Baru yang Tidak Akan Dia Beli, Ada yang Laris di Indonesia
Dengan ini, Anda sebagai konsumen tidak perlu berhadapan dengan sakit kepala dan dompet yang terkuras setahun kemudian.
Bagi Anda yang berencana untuk membeli mobil baru sebaiknya tidak terpaku hanya pada nama besar perusahaan. Namun, pembeli mobil juga harus mempertimbangkan masalah tersembunyi seperti transmisi, tingkat depresiasi, dan biaya perbaikan.
Dengan ini, Anda sebagai konsumen tidak perlu berhadapan dengan sakit kepala dan dompet yang terkuras setahun kemudian.
GOBankingRates berbincang dengan Chris Pyle, seorang mekanik mobil dan pakar di JustAnswer, untuk membahas daftar mobil yang tidak akan pernah ia beli dan mengapa mobil-mobil itu tidak sepadan.
Berikut daftar merek mobil yang tidak layak dibeli oleh seorang mekanik:
1. Tesla
Menurut Car and Driver, Tesla telah membuktikan bahwa kendaraan listrik dapat diminati. Tesla berhasil menggabungkan performa luar biasa dan interior berteknologi tinggi dengan jarak tempuh yang dapat digunakan.
Namun, Pyle menempatkan Tesla dan Rivian di antara mobil-mobil teratas yang tidak akan dibelinya karena biaya kepemilikan mobil itu lebih besar daripada harganya. Tesla Model 3 2024 mulai dari harga hampir USD 41.000.
“Alasannya adalah biaya kepemilikan setelah motor atau baterai rusak, dan biaya perbaikannya jauh lebih besar daripada nilai kendaraan,” ujar Pyle dilansir Selasa, (10/12)
2. Rivian
Rivian imbang dengan Tesla sebagai mobil teratas yang menurut Pyle tidak akan dibelinya. Rivian adalah perusahaan rintisan yang berbasis di California yang memproduksi SUV listrik premium dan truk pikap dari pabrik mereka di Illinois.
"Biaya perbaikan tabrakan dan asuransi tabrakan yang tinggi sering kali menjadi cicilan mobil itu sendiri," kata Pyle.
3. Truk Baru Apa Pun
Pyle mengatakan dia tidak akan membeli truk baru, termasuk Ford, Dodge, Chevy, Nissan, atau Toyota. Menurutnya, model kendaraan yang ringan hingga berat harganya terlalu mahal.
“Dalam lima tahun pertama kepemilikan, Anda akan kehilangan sekitar 35 persen hingga 55 persen dari nilai mobil dalam kisaran harga USD 30.000 hingga USD 50.000. Lebih baik membeli yang bekas sehingga pemilik pertama menanggung kerugiannya," ucap mekanik ternama tersebut .
4. Jeep Renegade dan Fiat 500
Pyle mengatakan Jeep Renegade dan Fiat 500 memiliki sasis yang sama dan perlu diperbaiki. Bagi banyak orang, mobil-mobil ini menghabiskan lebih banyak waktu di tempat parkir mobil sambil menunggu perbaikan dibandingkan dengan dikendarai tanpa masalah.
"Yang terpenting bukan biaya perbaikannya, tetapi seberapa sering perbaikan itu diperlukan," kata Pyle.
5. Mobil Ford Fiesta, Nissan, dan SUV Kecil
Kelompok mobil berikutnya yang tidak akan dibeli Pyle adalah Ford Fiesta, mobil Nissan, dan SUV kecil. Ia menilai, Transaxle kopling ganda dan CVT (Continuous Variable Transaxle) membuat kendaraan tidak tahan lama,"
"Begitu rusak, Anda akan menghadapi biaya perbaikan yang sangat mahal dan sebagian besar bengkel independen tidak akan menanggungnya. Jadi, mereka harus pergi ke dealer," jelas Pyle.
6. Jeep Grand Cherokee
Para pengulas di carparts.com menilai Jeep Grand Cherokee sebagai mobil yang dapat diandalkan dengan nilai rata-rata. Namun, persoalan suku cadang harus diperhitungkan ketika Anda memutuskan untuk membeli.
“Mobil ini menerima peringkat keandalan 3,5 dari 5 dari RepairPal dan berada di peringkat ke-15 dari 26 SUV ukuran sedang yang diulas berdasarkan data dari berbagai tahun model,” kata Lisa Conant, penulis untuk penyedia suku cadang mobil purnajual daring.