Melonjaknya harga pangan tak buat petani dan pedagang untung
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (DPP Asparindo), Joko Setiyanto mengatakan, paling tinggi pedagang eceran hanya mengambil untung 15 persen. Jika tidak jeli mengikuti perubahan harga, pedagang malah bisa merugi.
Melonjaknya sejumlah harga komoditas pangan, seperti cabai, daging atau gula pasir disebut tidak membuat petani atau peternak menangguk untung besar. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (DPP Asparindo), Joko Setiyanto mengatakan, paling tinggi pedagang eceran hanya mengambil untung 15 persen. Jika tidak jeli mengikuti perubahan harga, pedagang malah bisa merugi.
Joko memastikan melonjaknya harga cabai, beras atau gula pasir bukan dinikmati oleh pedagang. Dia menuding para tengkulak yang menangguk untung besar. "Mestinya Bulog cepat turun tangan dengan cara mengintervensi pasar sehingga harga bisa stabil," ujarnya di Jakarta, Jumat (24/2).
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Dimana harga sembako masih terpantau tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Bahan pangan apa yang mengalami kenaikan harga di Jakarta? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
"Tugas Bulog bukan mencari untung tapi menstabilkan harga pasar," tambahnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) Soemitro Samadikoen melihat adanya persoalan pola tanam yang membuat harga naik. "Ada beberapa daerah surplus, daerah lain kekurangan, dan langkah Kemendag mendatangkan barang kebutuhan pokok dari sejumlah daerah surplus sudah tepat," ujar Soemitro.
Menurut Soemitro, persoalan tingginya disparitas harga dari petani ke konsumen juga bukan semata karena panjangnya rantai distribusi. Dia menyebut sejumlah masalah seperti maraknya praktik pungli, faktor cuaca, transportasi dan tata kelola pertanian nasional yang memaksa petani menaikkan harga jual, tapi tidak otomatis menguntungkan petani.
"Jika Bulog cepat tanggap, kisruh pasokan dan harga pangan bisa diredam."
Soemitro juga mengkritik kebijakan toko tani yang belum sampai ke pedesaan. "Apakah petani kecil yang produksi 1-2 ton sanggup menanggung ongkos kirim ke toko tani di perkotaan?" tanya Soemitro.
Maraknya pungli juga diamini Ketua Kelompok Tani Mekar Bakti Cilamaya Girang, Subang Wasim Sabarudin. Menurutnya, setiap tiba musim panen, sejumlah oknum preman berbaju LSM turun ke desa memeras petani dengan berbagai alasan.
"Petani itu banyak diserang dari darat, air dan udara. Kalau dari darat misalnya keong, kalau udara bisa dari burung belum lagi tambah tikus. Makanya kalau di Jakarta mahal karena kami sebagai petani juga banyak anggaran tambahan," jelasnya.
Kondisi ini semakin rumit dengan tidak adanya generasi penerus yang ingin turun ke sawah. Kebanyakan anak-anak muda memilih menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan penghasilan yang lebih menggiurkan dibandingkan menjadi petani.
"Tenaga kerja sudah sulit, artinya banyak yang keluar negeri karena sekarang uang asing udah bisa buat belanja. Jadi ini mengurangi tenaga kerja," tutur Wasim.
Menurut Wasim, masalah SDM ini selain menyebabkan produktivitas pertanian menurun juga menyumbangkan kenaikan biaya produksi pertanian secara signifikan.
Baca juga:
Kementan bakal serap 4 juta ton gabah petani dalam 6 bulan
Mendag tetapkan harga acuan minyak goreng Rp 10.500 per liter
Presiden Jokowi minta Mendag bikin aplikasi pantau stok pangan
Harga cabai rawit kembali naik jadi Rp 150.000 per Kg
Cabai impor diburu warga, harganya cuma Rp 55.000 per Kg