Membandingkan Harga BBM yang Dijual Shell Indonesia dan Pertamina, Siapa Lebih Murah?
Shell Indonesia disebut kalah saing dengan Pertamina yang mendominasi sektor minyak di Indonesia.
Shell Indonesia membantah isu yang beredar mengenai rencana penutupan seluruh unit SPBU di Indonesia. Awalnya, kabar penutupan SPBU Shell diduga terkait persaingan ketat atau kekalahan bersaing dengan Pertamina.
Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar, lantaran Shell masih berfokus pada kegiatan operasi SPBU.
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Bagaimana Pertamina akan meningkatkan kualitas BBM Pertalite? Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen.
-
Bagaimana Pertamina memastikan stok BBM aman selama mudik? VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso juga menyampaikan bahwa walau terjadi peningkatan konsumsi BBM menjelang hari lebaran, namun dipastikan bahwa stok BBM dalam kondisi aman. Stok per 5 April 2024 yakni Pertalite 20 hari, Pertamax 40 hari, Turbo 63 hari, LPG 15 hari dan Avtur 38 hari. “Ketahanan stok BBM masih diatas 20 hari dan LPG 15 hari, sehingga stok dipastikan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama periode mudik” pungkas Fadjar.**
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
Shell menyatakan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk melayani kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat Indonesia. Operasional SPBU juga tetap berjalan normal dan tidak ada rencana penutupan dalam waktu dekat.
Perusahaan yang bergerak di bisnis hulu dan hilir migas ini rupanya memiliki lebih dari 170 SPBU di Indonesia. Sementara Pertamina memiliki lebih dari 7.500 SPBU yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Lantas, berapa harga Bahan Bakar Shell dan Pertamina yang berlaku di SPBU saat ini?
Harga BBM Shell Indonesia dan Pertamina
Melansir laman resmi Shell Indonesia, berikut daftar lengkap harga BBM Shell Indonesia per 1 November 2024:
Shell Super: Rp12.290 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
- Harga BBM di Shell Turun Per 1 September, Simak Daftar Lengkapnya
- Harga BBM Pertamax Naik Mulai Hari Ini, Lebih Murah Mana Dibandingkan Shell dan BP AKR?
- Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?
- Pertamina Tak Naikkan Harga BBM saat Shell, Vivo hingga BP AKR Naik, Mana Lebih Murah?
Shell V-Power: Rp13.310 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
Shell V-Power Diesel: Rp13.510 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
Shell Diesel Extra: Rp13.170 per liter (Jawa Timur)
Shell V-Power Nitro+: Rp13.540 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
Harga Bahan Bakar Pertamina
Sementara itu, harga bahan bakar Pertamina yang berlaku di setiap wilayah bervariasi. Berikut harga per 1 November 2024:
Pertamax Turbo: Rp12.800-14.100 per liter
Pertamax: Rp11.100-Rp12.650 per liter
Pertalite: Rp10.000 per liter
Pertamina Dex: Rp12.750-Rp14.020 per liter
Dex Lite: Rp11.900-Rp13.650 per liter
Pertamina BioSolar Non Subsidi: Rp12.950 per liter (hanya tersedia di NTT)
Pertamina BioSolar Subsidi: Rp6.800 per liter
Pertamax Green: Rp13.150 per liter
Reporter Magang: Thalita Dewanty