Menaker imbau pesantren memperluas kerjasama dengan industri
Hanif beralasan teknologi saat ini sangat berkembang sangat pesat dan, nantinya, agar lulusan pesantren dapat dengan mudah diserap pasar kerja.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengimbau lembaga pendidikan, termasuk pesantren, untuk memperluas kerjasama dengan industri supaya lulusannya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Hanif beralasan teknologi saat ini sangat berkembang sangat pesat dan, nantinya, agar lulusan pesantren dapat dengan mudah diserap pasar kerja.
"Agar lulusan pesantren dan lembaga pendidikan bisa diserap pasar kerja," kata Menteri Hanif saat memberi sambutan pada acara Wisuda Akbar siswa siswi Pesantren Al-Khairiyah Citangkil Cilegon, Banten, Selasa, 23 Mei 2017.
Hanif menambahkan, salah satu keunggulan alumni pesantren adalah memiliki modal karakter yang kuat, yakni bekerja keras, disiplin, mandiri, jujur dan sebagainya.
"Mencari orang pintar itu mudah, namun mencari orang yang berperilaku baik itu susah. Jika kalian pintar tetapi tidak memiliki perilaku yang baik, maka perusahaan enggan untuk menerima," kata Hanif.
Karakter yang kuat, dikatakan Hanif, merupakan modal memenangkan persaingan kerja. Tentu, hal itu harus diimbangi penguasaan kompetensi kerja.
Namun, menurut Menaker, penguasaan ketrampilan kerja, lebih mudah dilakukan dibanding dengan penanaman karakter. Misalnya, untuk menjadi mahir teknis otomotif, cukup mengikuti pelatihan setahun yang bisa diikuti di Balai Latihan Kerja (BLK).
Oleh karenanya, ia menghimbau kepada dunia industri bekerja sama dengan pesantren. "Kepada industri, saya minta bersinergi dengan pesantren. Alumni pesantren sudah pasti memiliki modal karakter yang kuat," tegasnya. Sebaliknya, pesantren juga disarankan untuk aktif menjalin kerjasama dengan industri atau BUMN.
Nah, untuk memberikan modal kompetensi kepada santri dan angkatan kerja nasional lainnya, pemerintah sedang mengembangkan pelatihan dan pendidikan vokasi. Khusus pelatihan vokasi di pesantren, Kementerian Ketenagakerjaan memiliki program pelatihan vokasi untuk komunitas. Kepada pelaku industri, Menteri Hanif juga meminta untuk ikut mengembangkan pelatihan vokasi di pesantren.
"Anggaran Negara ini terbatas, karena itu saya minta teman-teman di industri ikutlah terlibat dalam pembangunan BLK Komunitas ini. Percayalah, masing-masing pihak akan sama-sama diuntungkan", tegas Hanif.