Menaker: Keterampilan tingkatkan kualitas pekerja
"Dengan pelatihan kerja orang miskin yang berpendidikan rendah dan tidak memiliki keterampilan memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan."
Pekerja Indonesia sampai saat ini masih didominasi lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 131,55 juta orang, naik sebanyak 6,11 juta orang dibanding Agustus 2016 dan naik 3,88 juta orang dibanding Februari 2016.
Penduduk pekerja di Indonesia pada Februari 2017 sebanyak 124,54 juta orang, naik sebanyak 6,13 juta orang dibanding keadaan Agustus 2016 dan naik sebanyak 3,89 juta orang dibanding Februari 2016.
Sedangkan, tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2017 sebesar 5,33 persen, mengalami penurunan sebesar 0,28 persen poin dibanding Agustus 2016 dan turun sebesar 0,17 persen poin dibanding Februari 2016. Tetapi, sebesar 58,35 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal naik 0,07 persen poin dibanding Februari 2016.
Dari itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus melakukan upaya peningkatan kualitas pekerja agar bisa diserap pasar kerja. Hal ini diyakini bakal mendorong semakin berkurangnya pengangguran terutama di kalangan yang tidak memiliki keterampilan spesifik.
"Dengan pelatihan kerja orang miskin yang berpendidikan rendah dan tidak memiliki keterampilan memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan," ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri.
Ia menegaskan, jika keterampilannya meningkat maka seseorang bisa memiliki pekerjaan yang berkualitas dengan penghasilan yang besar sehingga secara otomatis akan mengeluarkannya dari lingkaran kemiskinan.
"Agar pelatihan kerja bisa diakses oleh masyarakat secara masif maka diperlukan penguatan akses dan mutu lembaga pelatihan kerja seperti Balai Latihan Kerja (BLK)," ujarnya.