Menaker: Perkembangan teknologi mengubah karakter pekerjaan
Kurikulum mesti disesuaikan dengan perubahan yang ada, guna input Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan bisa sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, yang saat ini berbasis pengetahuan teknologi.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, perkembangan teknologi tidak hanya mengubah gaya hidup manusia, tapi juga telah mengubah karakter pekerjaan. Karenanya Menaker meminta kepada dunia pendidikan untuk mengantisipasinya.
Hanif menjelaskan, kurikulum mesti disesuaikan dengan perubahan yang ada, guna input Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan bisa sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, yang saat ini berbasis pengetahuan teknologi.
"Menjadi penting bagi perguruan tinggi agar menyesuaikan perubahan tersebut. Jika tidak menyesuaikan maka input SDM dengan kebutuhan pasar kerja tidak akan nyambung. Ini jelas jadi tantangan kita," kata Menaker Hanif Dhakiri saat memberikan sambutan pada seminar di Institut Pertanian Bogor, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5) kemarin.
Dikatakan Hanif, zaman telah berubah dengan cepat. Perkembangannya yang semakin masif, menurut Hanif, bagaikan pisau bermata dua: dapat memudahkan kehidupan manusia, dan di sisi lain maka bisa mengancam peradaban sebuah bangsa jika perkembangan teknologi tidak diantisipasi .
"Dunia ini berubah. Masyarakat berubah. Banyak hal yg berubah. Perubahan teknologi yang begitu cepat akhirnya mempengaruhi banyak hal seperti gaya hidup dan juga karakter pekerjaan di dunia ketenagakerjaan," ujarnya.
Adapun perubahan karakter pekerjaan yang dimaksud Hanif, yakni terkait dengan munculnya jenis pekerjaan baru yang mengandalkan kecerdasan buatan atau yang dikenal dengan istilah artifisial intelegence.
"Beberapa waktu lalu kita diperkenalkan dengan internet lalu mobile internet. Sekarang muncul lagi artifisial intelegence. Teknologi ini memungkinkan ada taksi tanpa supir dan layanan customer service tanpa operator manusia," ujar Menaker Hanif.
Lebih lanjut dirinya mengatakan perkembangan teknologi tidak hanya menghadirkan jenis pekerjaan baru tapi juga menghilangkan jenis pekerjaan tertentu. Seperti pekerjaan pengantar surat yang sekarang sudah mulai punah. Pasalnya sekarang orang tidak lagi menulis surat di atas kertas melainkan menggunakan email, WhatsApp dan Fax.
"Sekarang sudah jarang pekerjaan mengantar surat karena orang lebih suka menulis di surel atau WhatsApp. Ini yang harus diantisipasi perguruan tinggi," tutur Hanif.
Oleh karena itu Kata Hanif menjadi penting bagi perguruan tinggi agar menyesuaikan perubahan tersebut. Hal ini harus dilakukan untuk menyesuaikan input SDM dengan kebutuhan pasar kerja
"Dulu orang bicara human resources tapi sekarang orang lebih bicara human capital. Human resources artinya fokus pada tenaga kerjanya saja sedangkan human capital mendorong agar ekonominya berbasis pengetahuan," ucap Menaker Hanif.