Menaker Validasi Data 1,2 Juta Pekerja yang di-PHK dan Dirumahkan
Dia menjelaskan, data 1,2 juta pekerja yang ter-PHK dan di rumahkan tersebut merupakan tambahan dan saat ini tengah dilakukan proses pendataan validasi data.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyebut bahwa saat ini terdapat 1,2 juta tenaga kerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan di rumahkan. Saat ini data tersebut tengah dilakukan proses pendataan dan validasinya.
"Data yang kami himpun dari dinas Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia yang kami himpun dari para pengusaha, serikat buruh, ada 1.742.904 pekerja formal dan informal yang di rumahkan dan ter-PHK, yang datanya secara valid ada di Kementerian Ketenagakerjaan," kata Ida dalam video conference bersama Diaspora Indonesia, Jumat (15/5).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan kuliah perdana Menaker Ida Fauziyah di Polteknaker? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memberikan kuliah perdana Politeknik Ketenagakerjaan di Aula Tridharma, kampus Polteknaker, Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana PKB bersikap terkait posisi menteri? Cak Imin menegaskan, PKB saat ini pada posisi menunggu arahan dari Prabowo sebagai presiden terpilih perihal kursi menteri. "Saya ini belum sama sekali terlibat. PKB pada posisi sama sekali tidak dilibatkan dan kita pada posisi menunggu saja," ujar dia.
Dia menjelaskan, data 1,2 juta pekerja yang ter-PHK dan di rumahkan tersebut merupakan tambahan dan saat ini tengah dilakukan proses pendataan validasi data.
Selain itu, ada juga pekerja migran yang habis kontraknya yang di rumahkan di negaranya, dan ada 34 ribu calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang gagal berangkat. Padahal PMI tersebut sudah beberapa bulan mendambakan untuk bisa bekerja di luar negeri.
"Tapi karena pandemi covid-19 terpaksa kami menunda penempatan mereka di negara tujuan, tidak kecil jumlahnya ada 34.644 orang. Banyak yang mengatakan bahwa di luar data itu masih banyak pekerja yang terpaksa di rumahkan dan di PHK tentu kita berharap data itu berhenti sampai di sini," ujarnya.
Sedangkan, apabila dilihat dari data Kementerian Ketenagakerjaan tidak hanya pekerja laki-laki yang terdampak, melainkan juga ada pekerja perempuan yang ikut terdampak. Jumlah pekerja perempuan yang ter-PHk dan di rumahkan yakni 32 persen atau 563.207 orang, sedangkan untuk pekerja laki-laki 68 persen atau 1.179.697 pekerja laki-laki.
"Sungguh sangat sedih mendengar saudara-saudara kita yang benar-benar terdampak covid-19 ini," ujarnya.
Berharap PHK Tak Terjadi Lagi
Dia berharap tak lagi mendengar kabar para pekerja di Indonesia yang di rumahkan, di-PHK, yang kehilangan pekerjaan, dan kehilangan pendapatan, yang pada akhirnya tidak bisa memberikan kesejahteraan kepada dirinya maupun kepada keluarganya.
"Sebagai seorang Menteri Ketenagakerjaan, yang ada di dalam pikiran saya sebagai menteri adalah berapa banyak lagi yang harus dirumahkan dan di PHK, berapa banyak lagi yang harus kehilangan pekerjaan dan pendapatan, kalau berkurang masih untung, tapi kalau hilang itu sungguh sebuah drama yang hari-hari ini kita saksikan bersama," ungkapnya.
Kendati begitu, Ida mengatakan bahwa pandemi covid-19 ini selain menjadi bencana kesehatan, memang mulai mengarah menciptakan bencana ekonomi. Terlihat dengan banyaknya perusahaan yang tutup bertambah terus setiap hari, dan jumlah pekerja-pekerja yang di rumahkan dan di PHK juga semakin hari semakin bertambah.
Oleh karena itu, Menteri Ida menyambut baik bantuan dari berbagai sumber, salah satunya dari Diaspora Indonesia yang menginisiasi bantuan, yakni 'Diaspora Peduli dan Pemberian Bantuan Untuk Pekerja Terdampak Covid-19'.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)