Mendag Enggar Akui Ekspor Non-Migas Tak Capai Target di 2018
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif, nilai ekspor non-migas Indonesia Januari hingga November 2018 baru mencapai USD 150,15 miliar atau meningkat 7,47 persen.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengakui bahwa pertumbuhan ekspor non-migas tidak akan mencapai target yang dipatok yakni sebesar 11 persen pada tahun 2018.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif, nilai ekspor non-migas Indonesia Januari hingga November 2018 baru mencapai USD 150,15 miliar atau hanya meningkat 7,47 persen.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Kemendag melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor? Sebaliknya, Kementerian Perdagangan akan menggunakan otoritas yang dimiliki untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor. Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
"Saya mau realistis saja untuk mencapai target Kemendag, tidak (akan tercapai)," kata dia saat ditemui, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (7/1).
"(Pertumbuhan tahun ini) Saya belum berani tapi sekitar 7,5-an persen," lanjut Enggar.
Meskipun demikian, Enggar menegaskan bahwa angka tersebut lebih tinggi dari patokan pertumbuhan ekspor dalam RKP (Rencana Kerja Pemerintah). "Yang 7,47 persen itu di atas dari RKP," ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor Indonesia di tahun 2019. "Angka persisnya kita tunggu di raker. Tapi sebagai benchmark kita tidak akan lebih rendah dari 2018," kata dia.
Salah satu strategi yang dilakukan yakni dengan memperbanyak perjanjian dagang dengan negara tetangga. Selain itu, pihaknya membuka askes pasar yang dilakukan baik formal melalui perjanjian. Selain itu, tentu kegiatan misi dagang akan terus ditingkatkan.
"Dalam kunjungan membahas mengenai perjanjian, kami lakukan misi dagang, kita bawa pengusaha, kita buat business forum, business matching, menghasilkan cukup banyak transaksi langsung maupun follow up-nya,"
Dari sisi dukungan perjanjian, dia optimis bahwa kinerja ekspor Indonesia tahun ini bisa lebih tinggi dari tahun 2018. Sebab pada tahun ini Indonesia sudah bisa memanfaatkan fasilitas dari perjanjian ASEAN Plus 1.
"Kaitan perjanjian itu, beberapa perjanjian, ASEAN Plus, sejak 2015, sudah diterbitkan Perpres, sudah masuk entry into force, itu kan memberi dampak di 2019. Jadi kita bisa memanfaatkan fasilitas kesepakatan yang sudah dimanfaatkan oleh negara-negara Asean. Indonesia saja yang terakhir," ujarnya.
Sementara perjanjian Indonesia-Australia CEPA, tinggal menunggu tanggal penandatanganan yang akan diputuskan Menteri Luar Negeri. "(Indonesia-Australia CEPA) Semua sudah selesai, legal draft sudah tinggal tanda tangan kapan kita tunggu ibu dari Menlu karena kebijakan politik luar negeri ada di Kementerian Luar Negeri," tandasnya.
(mdk/idr)