Mendag Lembong: Urus perizinan nanti bisa tanda tangan lewat Ipad
Mengurus izin ekspor impor nantinya tidak perlu tatap muka.
Menteri Perdagangan, Thomas Lembong mengaku senang dengan adanya kebijakan deregulasi dalam proses perdagangan. Menurut Tom Lembong, selama ini pelaku usaha disulitkan karena banyaknya proses perizinan yang tumbang tindih. Banyak perizinan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.
"Saya gembira bukan main untuk memulai proses rasionalisasi dari begitu banyak perizinan yang tumpang tindih. Banyak yang tidak perlu, pencabutan kewajiban ini masuk dalam paket deregulasi," ucap Tom Lembong di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (11/9).
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Di mana letak Stadion Kebogiro? Seperti diketahui, Stadion Kebogiro merupakan stadion bertaraf internasional yang berada di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Apa yang Kemendag lepas untuk ekspor perdana ke Malaysia? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
Menurut Lembong, banyak masyarakat dan investor menunggu langkah ini. Lembong mencotohkan, salah satu perizinan yang tumpang tindih adalah ketika melakukan ekspor farmasi. Begitu banyak pengecekan sehingga memakan waktu lama dan menyulitkan pengusaha.
"Dalam proses ekspor-impor, itu banyak sekali laporan surveyor dan pemeriksaan fisik. Misalnya ekspor barang farmasi, itu dikenakan kewajiban laporan survei dan seringkali berganda. Misalnya bea cukai sudah survei, Kemendag juga survei. Sebenarnya kan tidak perlu. Ini khususnya berlaku kepada ekspor kayu, beras, farmasi, migas, bahan bakar, CPO, dan produk pertambangan hasil pemurnian," tambahnya.
Tidak hanya di ekspor, peraturan untuk impor juga banyak tumpang tindih yang kemudian hanya menjadi penghambat. Salah satunya adalah survei ganda antara kementerian teknis, kemendag serta bea cukai.
"Kita akan mulai bersinergi sehingga kita survei sekali saja. Importir dan eksportir tadinya harus mendaftarkan diri ke kemendag, bea cukai, dan kemenperin. Jadi importir daftar sekali atau dua kali saja, enggak perlu sampai 5 kali. Jadi meringankan pelaku usaha," tambah Lembong.
Meski demikian, Tom menyebut, dari dulu pihaknya sudah mulai melakukan penyederhanaan perizinan dengan menggunakan mekanisme online. Sistem ini awalnya ditargetkan akan rampung hingga akhir tahun ini. Namun, melihat kondisi sekarang, pemindahan perizinan ditarget lebih cepat hingga Oktober mendatang.
"Diharapkan ini sangat memperlancar, karena mengurangi kertas-kertas, dan temu muka. Ini masalah manajerial dan investasi. Karena seringkali perizinan online, tapi tanda tangan harus pakai kertas. Ini menghambat dan menyulitkan. Jadi kami sudah pelajari tanda tangan dengan digital signature. Jadi orang bisa tanda tangan lewat Ipad. Jadi verifikasi digital sudah sah. Ini implementasi manajerial terasa di pelaku usaha."
Aturan ini nantinya akan diimplementasikan melalui perubahan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang ditargetkan tuntas akhir Oktober nanti. "Ini baru page pertama, akan ada page kedua, tiga dan empat. Kami sangat sungguh-sungguh, tapi page ini harus selesai dan kongkret dulu, baru page kedua dan ketiga dilaksanakan. Tapi momentum deregulasi ini sangat sungguh-sungguh sekali.
(mdk/idr)