Mengenal Istilah PML dan LOL di Industri Asuransi, Faktor Penting untuk Ketahanan Finansial
Probable Maximum Loss (PML) adalah konsep penting dalam industri asuransi dan reasuransi yang berfungsi untuk memperkirakan kerugian.
Perusahaan BUMN reasuransi, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman karyawan terkait aplikasi dan penerapan Probable Maximum Loss (PML) serta Limit of Liability (LOL) di industri asuransi. Perusahaan bahkan menggelar pelatihan internal intensif selama tiga hari bertajuk "Indonesia Re In-house Training" di Bandung beberapa waktu lalu.
Pelatihan ini menghadirkan pembicara dari Munich Re dan AON Indonesia, yang merupakan para ahli dalam bidangnya, guna memberikan pandangan yang mendalam mengenai konsep dan penerapan PML, LOL, serta first loss limit dalam penerimaan risiko di industri asuransi dan reasuransi umum.
Probable Maximum Loss (PML) adalah konsep penting dalam industri asuransi dan reasuransi yang berfungsi untuk memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin terjadi pada suatu risiko tertentu. Dengan memahami basis penentuan PML, perusahaan asuransi dapat lebih efektif dalam mengelola risiko dan merumuskan strategi akseptasi, termasuk di antaranya penempatan reasuransi, penetapan harga premi dan deductible yang lebih akurat.
Selain itu, PML juga membantu dalam menentukan kecukupan cadangan modal dan memperkuat posisi finansial perusahaan dalam menghadapi klaim yang mungkin timbul. Dengan demikian, PML bukan hanya alat ukur, tetapi juga menjadi fondasi bagi stabilitas serta keberlanjutan operasional industri perasuransian di Indonesia.
Pengaplikasian Limit of Liability (LOL) juga tak kalah penting. Konsep ini membantu asuransi & reasuransi dalam mengidentifikasi dan mengelola batasan tanggung jawab mereka terkait dengan risiko-risiko tertentu yang dihadapi.
Selain itu, Basis of Determination menyediakan landasan yang jelas bagi penilaian risiko, memungkinkan para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi terkait dengan perjanjian reasuransi.
Tingkatkan Ketahanan Finansial
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat menjelaskan, dengan memahami dan mengaplikasikan kedua aspek ini, Indonesia Re dapat meningkatkan ketahanan finansial, mengurangi ketidakpastian, dan pada akhirnya memberikan perlindungan yang lebih optimal bagi nasabahnya, sehingga tercipta ekosistem reasuransi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
"Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan karyawan Indonesia Re dalam menerapkan PML dan LOL. Pengetahuan ini tidak hanya akan membantu kami dalam pengelolaan risiko yang lebih efektif tetapi juga dalam meningkatkan pemahaman dalam suatu risiko itu sendiri," ucap Delil.
Direktur Keuangan & Aktuaria, Maria Elvida Rita Dewi mengatakan, dengan memahami lebih dalam tentang PML dan LOL, pihaknya dapat mengoptimalkan perlindungan yang diberikan kepada industri asuransi di Indonesia.
"Ini adalah bagian dari komitmen Indonesia Re untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan mengelola risiko dengan lebih baik," katanya.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan karyawan Indonesia Re dapat lebih siap menghadapi tantangan dalam pengelolaan risiko dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perusahaan serta industri asuransi secara keseluruhan.