Mengenal O-Bahn, Bus Konsep Modern yang Akan Hadir di Indonesia Pada 2020
Indonesia rencananya akan memiliki moda transportasi baru yaitu O-Bahn pada tahun depan. O-Bahn adalah busway berpemandu yang merupakan bagian dari sistem transit bus cepat dengan memadukan konsep BRT dan LRT dalam satu jalur yang sama.
Indonesia rencananya akan memiliki moda transportasi baru yaitu O-Bahn pada tahun depan. O-Bahn adalah busway berpemandu yang merupakan bagian dari sistem transit bus cepat dengan memadukan konsep BRT dan LRT dalam satu jalur yang sama.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi menyebutkan O-Bahn akan mulai diuji coba pada tahun 2020 mendatang.
-
Kapan kewenangan penerbangan perintis diambil alih pemerintah pusat? “Sejak ada regulasi itu, kami di provinsi tidak bisa lagi menganggarkan subsidi angkutan udara. Karena tidak ada lagi kewenangannya di kami, TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) juga ketat soal itu,” ungkap Heru kepada Tim Liputan Diskominfo Kaltim.
-
Ke mana rute terjauh bus PMTOH? Lebarkan Sayap Seiring berjalannya waktu, PMTOH semakin berkembang sehingga berhasil membuka trayek baru yaitu Medan-Jakarta-Solo pada tahun 1980 sampai sekarang ini.
-
Kapan pemerintah pusat mengalihkan penerbangan luar negeri Jabar ke Bandara Kertajati? Direncanakan pengalihan ini mulai berlaku di bulan Oktober mendatang sesuai pernyataan presiden Joko Widodo, Selasa (11/7).
-
Apa yang menjadi ciri khas PO Bus Bireuen Ekspress? Selain PO Bus PMTOH yang sudah dikenal masyarakat Aceh, armada bus yang satu ini juga tak kalah legendaris dan jadi primadona.
-
Di mana stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang terhubung dengan moda transportasi lain? Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri terdiri dari empat stasiun, yaitu Stasiun Kerawang, Stasiun Halim, Stasiun Tegalluar, dan Stasiun Padalarang. Setiap stasiun tersebut dibuat terintegrasi dengan moda transportasi lain di masing-masing wilayah.
-
Dimana Oslo mendapatkan inspirasi untuk membangun transportasi publik yang ramah lingkungan? Kota-kota lain di dunia juga menyiapkan armada transportasi publiknya dengan teknologi listrik yang nihil emisi karbon. Los Angeles di Amerika Serikat misalnya mewajibkan armada bus akan bebas emisi 100 persen pada 2030. Shenzen, kota di China dengan populasi 12 juta jiwa, memiliki armada bus listrik terbanyak di dunia: 16.000 unit bus.
"Kita akan uji coba sistem ini pada tahun 2020 di 3 kota besar di Indonesia," kata Dirjen Budi, di Jakarta, Rabu (26/6).
Jika uji coba telah berhasil, berikutnya sistem ini akan dianggarkan di tahun depannya atau 2021. "Namun kami sebagai pemerintah hanya memberi layanan saja namun yang mengoperasikannya swasta. Ini tidak mengenai untung rugi tetapi bentuk bagaimana pemerintah hadir ke dalam masyarakat,” ujarnya.
Dirjen Budi menjelaskan O-Bahn adalah busway berpemandu yang merupakan bagian dari sistem transit bus cepat. O-Bahn memadukan konsep BRT dan LRT dalam satu jalur yang sama. Bus ini memiliki roda pandu yang berada di samping ban depan bus. Roda pandu ini menyatu dengan batang kemudi roda depan, sehingga ketika bus memasuki jalur O-Bahn, supir tak perlu lagi mengendalikan arah bus karena roda pandu akan mengarahkan bus sesuai dengan arah rel pandu serta mencegah bus terperosok ke celah yang ada di jalur. Sistem ini pertama kali diterapkan di Kota Essen, Jerman.
"Dalam pembangunan BRT yang ada di ranah kami Ditjen Hubdat, dari segi pemanfaatan dan sustainability nya ada kota-kota yang cukup bagus dan mempunyai komitmen baik anggarannya maupun pemerintah daerahnya. Namun kami Pemerintah Pusat akan kontrol saja tidak mempermasalahkan jumlah penumpangnya, atau dalam sehari harus mengangkut berapa kali yang terpenting pemerintah menyediakan aksesibilitas dan konektivitas dalam transportasi," ujarnya.
Adapun kelebihan dari sistem transportasi O-Bahn ini yaitu bus terpandu tersebut tetap dapat keluar dari jalur khususnya dan beroperasi seperti bus biasa.
"Apabila dia bergerak di jalurnya, maka sifat pengoperasiannya seperti kereta rel, jadi bus terpandu dapat dianggap sebagai kombinasi bus dengan trem," ujarnya.
Kemudian, lebar perkerasan jalur khusus bus terpandu yang selebar badan bus lebih kurang 200 cm, sedangkan lebar jalur lalu lintas di jalan berkisar antara 300-350 cm.
"Sarananya (moda angkutannya) berupa bus biasa hanya diberi tambahan roda horizontal yang dapat dilipat pada saat bus beroperasi di jalan umum. Roda horizontal berfungsi sebagai pemandu pada saat bus beroperasi di jalur khusus sehingga kemudi bus tidak difungsikan. Pengemudi hanya mengatur kecepatan kendaraan saja," ujarnya.
Selain dapat menggunakan bus gandeng, moda angkutan ini dapat menggandeng dua atau tiga bus biasa atau dua bus gandeng menjadi satu rangkaian sehingga tidak ada lagi jarak (headway). Dua atau tiga bus berfungsi seperti trem. Kelebihan ini memberi keuntungan tambahan karena penyediaan jasa – pada jam sibuk – hanya perlu menambahkan bus sehingga tidak perlu menambah pengemudi.
"Kalau diaplikasikan di Indonesia, kita lihat bagaimana karakter, kapasitas, dan geografis Indonesia ini cocok untuk kota- kota yang sudah aglomerasi seperti Jogja karena sudah menyatu dengan Klaten, Magelang, juga Purworejo," ujarnya.
Bangkitan penumpang di kota termasuk yang dari pinggiran Jogja dinilai cocok dengan konsep O-Bahn untuk menuju pusat kegiatan seperti bandara atau tempat kerja di pusat kota.
"Kalau di Jakarta bisa saja cuma karena sudah banyak jenis transportasi namun karena kita ingin memperlebar kekuatan transportasi sampai ke luar saya rasa mungkin tidak di Jakarta. Kalau melihat negara- negara yang sudah menerapkan O-Bahn kalau kita lihat ada di negara-negara yang populasinya berkisar 2-3 juta penduduk, bahkan ada juga yang di bawah 1 juta penduduk," dia menambahkan.
Beberapa contoh negara yang telah menerapkan sistem O-Bahn (guided bus) antara lain Jerman: Essen (populasi 585.000 jiwa), Mannheim (populasi 311.342 jiwa). Kemudian Inggris: Birmingham (populasi 1.001.200 jiwa), Cambridge (populasi 123.900 jiwa). Australia: Adelaide (populasi 1.200.000 jiwa). Dan Jepang: Nagoya (populasi 2.296.000 jiwa).
Baca juga:
Pembangunan O-Bahn Telan Lebih Banyak Uang Dibanding BRT
Ini Kelebihan Moda Transportasi O-Bahn Dibanding Transjakarta
AP II Gandeng 11 Perusahaan Sediakan Transportasi ke Bandara Kertajati
Kemenhub Minta Pemda Kucurkan APBD untuk Subsidi Program Transportasi Umum
Tiru Jepang, Pemerintah Rencana Bangun o-Bahn di Indonesia
Pengamat Nilai Pemerintah Tak Perlu Buat Jalur LRT Menuju Bandara Cengkareng