Mengungkap Alasan Tol Layang Jakarta Cikampek Dibangun Bergelombang
Menurut Budi, meski konstruksi bergelombang, tetapi kontur jalan tidak terlalu tinggi, sehingga tidak dirasakan ekstrem bagi kendaraan yang melintas.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setyadi menjelaskan bahwa konstruksi Tol Layang Jakarta -Cikampek dibuat bergelombang karena menyesuaikan dengan infrastrutur sekitar, yaitu Tol Jakarta-Cikampek dan moda transportasi Light Rapid Transit atau Lintas Rel Terpadu (LRT) yang berada disisi kiri ruas tol ke arah Cikampek.
"Memang ada di bawah itu ada jalan, ada deketnya itu LRT," kata Budi di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (16/12).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Mengapa jalan tol dibangun di Indonesia? Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) tengah gencar membangun infrastruktur untuk menekan biaya logistik. Salah satunya jalan tol.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Bagaimana konstruksi utama Jembatan Kali Kuto di Tol Semarang-Batang dikerjakan? Jembatan itu merupakan jembatan pertama yang strukturnya dirakit secara langsung di lokasi pemasangan.
-
Di mana Tol Cimanggis-Cibitung terhubung? Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menyebut Jalan Tol Cimanggis-Cibitung terhubung langsung dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Jakarta-Cikampek (eksisting).
Menurut Budi, meski konstruksi bergelombang, tetapi kontur jalan tidak terlalu tinggi, sehingga tidak dirasakan ekstrem bagi kendaraan yang melintas.
"Tapi kalau menurut saya enggak terlampau tinggi banget lah perbedaannya. Enggak begitu terasa, itu yang ekstrem di media sosial saja," ujarnya.
Namun Budi mengakui, sambungan jembatan (ekspansion joint) pada Tol Layang Jakarta-Cikampek masih dirasakan kendaraan yang melintas, sehingga membuat kendaraan berguncang.
"Memang ada sebagian masyarakat hasil survei masih merasakan agak kurang enak di ekspansion join kurang nyaman," tandasnya.
Tol Layang Jakarta Cikampek Dinilai Aman
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit menegaskan bahwa Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated aman dilalui kendati kontur jalan tersebut agak naik dan turun.
"Pasti, pasti aman untuk dilalui. Kita ada pengujian yang dilakukan oleh KKJTJ atau Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan dari Bina Marga," ujar Danang dikutip Antara, Jumat (13/12).
Dia mengatakan, Kementerian PUPR telah menguji kekuatan infrastruktur Tol Layang Japek, sehingga secara konstruksi tidak ada masalah.
Menurut dia, pihaknya sudah memiliki standar supergradien dan superelevasi sesuai design speed.
Jadi, semua sudah sesuai standar kecepatan rencana 80 km/jam. Standar kereta tidak fleksibel seperti jalan raya.
"Kalau saya lihat karena sebelahnya itu secara teknis desain geometrik kereta api itu kan air-nya dan radiusnya lebih kecil serta supergradiennya juga lebih kecil. Sementara kalau yang jaringan jalan secara geometrinya lebih fleksibel, bisa naik turun," katanya.
Secara geometrik, lanjutnya, Tol Layang Japek itu tidak ada masalah.
(mdk/idr)