Menhub Budi: GeNose Bisa Tes 30 Orang dalam 1 Jam
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, satu alat GeNose bisa digunakan oleh 30 orang dalam satu jam. Sehingga, dinilai lebih cepat untuk mendeteksi dini virus covid-19 bagi calon penumpang Kereta Api.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, satu alat GeNose bisa digunakan oleh 30 orang dalam satu jam. Sehingga, dinilai lebih cepat untuk mendeteksi dini virus covid-19 bagi calon penumpang Kereta Api.
Alat GeNose akan mulai digunakan di dua stasiun yakni stasiun Senen Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Rencananya alat yang akan disiapkan di dua stasiun tersebut berjumlah 5-10 GeNose.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
"Kita mencoba di 2 stasiun dulu, sementara stasiun lainnya masih menggunakan PCR, dan antigen. Kita beri opsi ke arah yang lebih murah. Sehingga kita bisa melakukan dalam 1 hari penuh, kita tahu GeNose ini hanya dites dalam waktu 30 detik, berarti satu jam satu alat itu bisa 30 orang," kata Menhub dalam Bincang Editor GeNose di Transportasi Umum, Rabu (27/1).
Menurutnya, jika satu alat GeNose bisa mendeteksi 30 orang dalam 1 jam, sehingga apabila tersedia 10 alat GeNose maka dalam 1 jam bisa mendeteksi 300 orang calon penumpang Kereta Api. "Kalau kita punya 10 alat kita bisa melakukan 300 orang, kalau kita punya waktu 8/10 jam dalam sehari maka sangat cepat GeNose ini," katanya.
Selain itu mengenai akurasi GeNose, dia telah mendapatkan informasi langsung dari UGM dan Kementerian Kesehatan bahwa akurasi alat pendeteksi corona ini mencapai 90 persen. Artinya sama baiknya seperti rapid test antigen yang berguna sebagai skrining awal.
"Tentang akurasi kita mendapatkan report dari UGM, dan kementerian Kesehatan bahwa akurasinya hingga 90 persen. Saya katakan alat ini tidak seakurat PCR, tapi memang ini sama seperti antigen, kita harus memastikan dengan PCR apakah kita positif atau tidak," Jelas Budi.
Dia sangat mengapresiasi produk buatan anak bangsa ini, meskipun tidak seakurat PCR namun patut untuk dicoba sebagai skrining awal. Begitupun dengan PT Kereta Api Indonesia juga antusias dengan alat GeNose ini.
"Saya pikir dengan seperti itu GeNose ini efektif untuk dilakukan, ada upaya-upaya yang kita lakukan bagaimana satu negara yang berkeinginan menggunakan produk dalam negeri tapi kita pikir aneh, maka kita harus coba," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Calon Penumpang KA Harus Puasa dan Tak Merokok 1 Jam Sebelum Tes GeNose
Menhub Budi akan Pasang GeNose di Stasiun Pasar Senen & Tugu Yogyakarta
Rapid Test Antigen Bagi Calon Penumpang dan Kru Bus
Belajar dari Youtube, Penjaga Toko di Jaktim Jual Surat Hasil Rapid Test Rp70 ribu
Mahasiswa Pemalsu Rapid Test Antigen yang Ditangkap Polda Jatim Pernah Jadi Panwascam
Politikus PDIP: Negara Tidak Boleh Berbisnis dengan Rakyatnya