Menhub Budi: Otoritas pelabuhan wajib catat jumlah penumpang kapal
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengimbau seluruh Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Dinas Perhubungan terkait di seluruh daerah wajib mencatat jumlah penumpang dalam daftar manifest serta memastikan kapal dalam kondisi tidak melebihi kapasitas.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengimbau seluruh Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Dinas Perhubungan terkait di seluruh daerah wajib mencatat jumlah penumpang dalam daftar manifest serta memastikan kapal dalam kondisi tidak melebihi kapasitas.
"Saya minta kepada syahbandar untuk memastikan perjalanan kapal aman dan nyaman dengan tidak mengizinkan kapal beroperasi jika tak laik," ujarnya saat melakukan video conference arus mudik di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu (23/6).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Bagaimana Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
Menhub Budi mengatakan, suatu kewajiban bagi otoritas pelabuhan untuk selalu mendata nama dan jumlah penumpang yang akan diberangkatkan dalam kapal. "Yang terpenting bagaimana perjalanan itu harus dicatat wajib. Dan dituangkan dalam manifest dan dipastikan kapal yang berangkat itu tidak melebihi kapasitas," paparnya.
Hal lain yang juga harus diperhatikan dan wajib dilakukan pemilik kapal adalah memastikan ketersediaan jaket pelampung yang digunakan jika terjadi hal yang tak diinginkan. "Di kapal itu dipastikan pelampung bisa mencapai semuanya," katanya.
Menhub Budi berharap dengan adanya kepatuhan dari KSOP dan pemilik kapal melakukan tindakan pencegahan seperti tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas, kecelakaan yang terjadi di Danau Toba tidak terjadi lagi.
Sebagai informasi, Menhub Budi melakukan video conference di Posko Nasional Terpadu Angkutan Lebaran di Kementerian Perhubungan. Dalam video conference tersebut, Menhub menerima laporan mengenai kondisi pelayaran di 20 pelabuhan di 20 daerah yang secara umum menyatakan siap mengawasi perjalanan kapal terutama dalam arus balik.
"Secara khusus saya ingin mengambil inisatif untuk melakukan video conference untuk masa sekarang dan mendatang dari evaluasi yang terjadi di Danau Toba. Saya bersama Panglima TNI dan Polri ada satu kegiatan secara tidak maksimal di daerah daerah," kata Menhub Budi.
Hal ini dilakukan mengingat insiden tenggelamnya kapal rakyat Sinar Bangun yang bertolak dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Simosir menuju Pelabuhan Tigaras Parapat, yang terbalik diperairan Danau Toba yang diduga akibat adanya cuaca buruk.
"Kita di Toba baru aja ada masalah bukan tidak mungkin kalau kita abaikan, akan terjadi di mana-mana. Makanya kita mengundang berdialog dengan semua KSOP," katanya.
Baca juga:
Menhub Budi pantau pergerakan arus balik di 20 titik ramai pemudik
Cerita Menhub Budi diminta sediakan kapal lebih besar oleh pemudik
KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Menhub minta kapal rakyat utamakan keamanan
Menhub sebut kasus penerbangan balon udara menurun
Jajal kereta bandara, Menhub Budi tinjau pergerakan arus balik Bandara Soetta
Menhub Budi belikan tiket bus hingga bagikan nasi kotak ke penumpang
Menhub Budi tinjau arus balik Lebaran di Terminal Kampung Rambutan