Menkeu Sri Mulyani: SDM Unggul Aset Paling Berharga Suatu Negara
Sri Mulyani mengatakan, untuk membentuk suatu negara yang kuat dibutuhkan SDM yang hebat. Menyusul adanya kemampuan inovasi agar menjadi seorang wirausaha untuk meningkatkan produktifitas kerja.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah terus mendukung pelaksanaan program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sebab program beasiswa pendidikan bagi jenjang pasca sarjana itu diyakini dapat melahirkan SDM berkualitas unggul.
"Kita semua tahu bahwa SDM unggul adalah aset paling berharga dari suatu negara, Institusi, dan korporasi termasuk suatu keluarga," ujar dia dalam webinar oleh LPDP bertajuk "STUDIUM GENERALE 2020: Rekacipta Generasi Muda Menuju Indonesia Emas", Senin (2/11).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Sri Mulyani mengatakan, untuk membentuk suatu negara yang kuat dibutuhkan SDM yang hebat. Menyusul adanya kemampuan inovasi agar menjadi seorang wirausaha untuk meningkatkan produktifitas kerja.
"Yang tadi disebutkan apakah bisa berinovasi, seperti berkreasi tidak hanya mencari kerja. Terapi bisa menciptakan kerja untuk kompetitif produktif," paparnya.
Sementara itu, bagi korporasi atau lembaga yang memiliki SDM unggul juga dipastikan akan semakin kompetitif. "Karena adanya kemampuan terhadap perubahan yang terjadi sehingga menjadi juara di bidang industrinya," ucapnya.
Kebanggan Keluarga
Keberadaan SDM unggul dalam suatu keluarga diyakini akan menjadi kebanggaan tersendiri. "Sebab bisa memenuhi seluruh aspirasi untuk menjadi orang berguna, menjadi inovasi, atau bisa menjadi kaya," tuturnya.
Oleh karena itu, dia memastikan akan tetap mengalokasikan anggaran APBN sebesar 20 persen tiap tahunnya untuk pembiayaan sektor pendidikan. Apalagi aturan ini sudah menjadi mandat konstitusi, sehingga tidak dapat diubah.
"Bahwa itu berarti kalau kita mau bicara tentang Indonesia. Konstitusi menyebutkan pendidikan adalah nomor satu," tandasnya.
(mdk/idr)