Menko Airlangga ke UMKM: Manfaatkan KUR dengan Bunga 3 Persen
"Pemerintah punya berbagai program untuk UMKM, seperti KUR dengan bunga hanya 3 persen, yang bisa dimanfaatkan untuk UMKM mengembangkan usaha," kata Airlangga.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengingatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan program pemerintah dalam mengembangkan usahanya. Pemerintah saat ini menyediakan banyak program untuk membantu UMKM, seperti kredit usaha rakyat (KUR).
"Pemerintah punya berbagai program untuk UMKM, seperti KUR dengan bunga hanya 3 persen, yang bisa dimanfaatkan untuk UMKM mengembangkan usaha," kata Airlangga saat berdialog langsung dengan beberapa pelaku usaha mikro yang tergabung Komunitas UMKM usAHA di Jayengan, Solo, Jawa Tengah dikutip Jumat (24/9).
-
Siapa yang mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
Airlangga Hartarto menjelaskan kegiatan kunjungan ini untuk mampir meninjau UMKM di Solo. "Kita mampir saja, ada kelompok masyarakat namanya UMKM usaha, ini sudah mempunyai ribuan binaan. Karena itu saya lihat lapangannya dan anggotanya siapa saja, dan kebutuhannya seperti apa dalam situasi pandemi covid 19," kata Airlangga.
Banyak testimoni mengatakan hampir sama di berbagai daerah, termasuk di solo, akibat pandemi covid-19, pendapatan turun sampai 50 persen. "Sekarang dengan situasi yang lebih terkendali, mudah-mudahan mereka bisa menjadi bangkit kembali," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, hadir 6 perwakilan Komunitas UMKM usAHA. Koordinator UMKM usAHA Kota Solo, Yuhan Perdana mengatakan di Kota Solo sudah ada 255 pelaku UMKM yang bergabung. Untuk wilayah Jateng dan DIY ada 2080 UMKM, dan jumlah seluruhnya secara nasional ada 11.325 UMKM yang tersebar di 28 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa. "Sebenarnya yang mau hadir banyak, tapi karena situasi belum normal ya kami batasi," ujar Yuhan Perdana.
Yuhan menerangkan, jumlah anggota komunitas tersebut adalah UMKM yang sudah mengikuti program pelatihan WirausAHA Maju. "Jadi kami ajak dulu bergabung ikut program pelatihan dulu, lalu kami bentuk komunitasnya," ujar Yuhan.
Harap Peserta Bisa Bertambah
Ke depan Yuhan berharap, peserta program bisa terus bertambah sehingga komunitasnya bisa semakin besar. "Karena kami pedagang-pedagang kecil ini kalau Ora Obah Ora Mamah pak, tidak gerak ya tidak makan. Jadi pandemi ini memang berdampak pada usaha kami, tapi kami tidak diam tetap bergerak dan saling bantu walau harus adaptasi dengan pembatasan-pembatasan," tambah Yuhan.
Meski banyak program pemerintah untuk pemberdayaan UMKM, Yuhan merasa gerakan yang berasal dari masyarakat juga diperlukan. Dia juga menyampaikan terima kasih pada Airlangga yang telah bersedia menjadi pembina dari UMKM usAHA.
Kepada Airlangga selaku Menko Perekonomian, Yuhan mewakili komunitas UMKM usAHa juga berterima kasih pada pemerintah yang telah membuat program-program untuk mendukung UMKM. Ia berharap komunitasnya bisa diberi informasi dan dibimbing agar lebih banyak UMKM yang dapat mengakses berbagai program tersebut. "Karena ada yang baru dengar-dengar saja tapi tidak tahu cara dan syarat untuk mendapatkannya," kata Yuhan.
(mdk/idr)