Menko Darmin akui pertumbuhan ekonomi tak kurangi ketimpangan
Menurut Darmin, hal ini dikarenakan banyak pihak yang ternyata tidak bisa menikmati perbaikan ekonomi dalam negeri. Selain itu, adanya kebijakan pemerintah yang tidak cocok dengan sebagian pihak juga menjadi penyebab lambatnya pengurangan ketimpangan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui tingginya pertumbuhan ekonomi tak selalu sejalan dengan perbaikan ketimpangan ekonomi sikaya-miskin. Ekonomi yang tumbuh hingga 5 persen tak mengurangi ketimpangan dan kemiskinan secara signifikan.
"Kata para ahli pertumbuhan relatif sejalan dengan kemiskinan kalau pertumbuhan ekonomi baik maka kemiskinan juga baik. Tapi tidak selalu sejalan dengan perbaikan pemerataan atau ketimpangan," kata Darmin di The Westin Hotel Jakarta, Rabu (9/8).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Menurut Darmin, hal ini dikarenakan banyak pihak yang ternyata tidak bisa menikmati perbaikan ekonomi dalam negeri. Selain itu, adanya kebijakan pemerintah yang tidak cocok dengan sebagian pihak juga menjadi penyebab lambatnya pengurangan ketimpangan.
Contohnya, pemerintah mampu menjaga harga pangan tetap stabil, namun pendapatan petani justru menurun. "Artinya, perbaikan harga pangan kelihatannya tidak menguntungkan bagi penghasil pangan itu sendiri. Karena mereka tidak menyetok, tidak menyimpan produknya," imbuhnya.
Oleh karena itu, Darmin mengaku terus berusaha mengeluarkan kebijakan yang mampu mengurangi ketimpangan dengan baik, seperti peralihan bantuan sosial berupa beras menjadi non tunai. Sehingga, pemerintah bisa menyalurkan bantuan tepat sasaran.
"Kita mengubah bantuan sosial dari beras ke non-tunai. Kelihatannya ini sangat krusial untuk perbaiki penurunan kemiskinan maupun ketimpangan, kita sudah harus membuat lebih konfergens semua bantuan sosial kita, kepada orang-orang yang berhak. Kalau tidak, maka tingkat penurunan kemiskinan dan ketimpangan itu makin lama makin sulit," pungkasnya.
Baca juga:
Sebelum mobil listrik, pemerintah diminta kembangkan tipe hybrid
Bos BI beberkan tiga tantangan pemanfaatan big data
Ini yang telah dilakukan pemerintah Jokowi-JK atasi ketimpangan
Ini 4 faktor penyebab ketimpangan kaya-miskin versi bos Bappenas
Wapres JK sebut perbedaan gaji buat ketimpangan ekonomi sulit hilang