Menko Darmin beberkan alasan Rupiah tetap stabil meski suku bunga The Fed naik
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penguatan Rupiah ini karena pasar sudah memprediksi kenaikan suku bunga bank sentral AS. Selain itu, pasar juga sudah memprediksi langkah yang akan diambil oleh Bank Indonesia merespon kenaikan suku bunga AS.
Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen menjadi 2,25 persen. Kenaikan suku bunga ini ternyata tidak membuat nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali terkapar.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah pagi ini dibuka di level Rp 14.920 atau sempat melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di RP 14.910 per USD. Namun, usai pembukaan Rupiah langsung bergerak menguat. Saat ini, Rupiah berada di level Rp 14.899 per USD.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penguatan Rupiah ini karena pasar sudah memprediksi kenaikan suku bunga bank sentral AS. Selain itu, pasar juga sudah memprediksi langkah yang akan diambil oleh Bank Indonesia merespon kenaikan suku bunga AS.
"Karena memang sudah diprediksi orang apa yang akan terjadi, di AS itu. Sama kemudian respons yang disiapkan oleh BI dan pemerintah," ujar Menko Darmin singkat di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (27/9).
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah secara terus menerus telah mengkomunikasikan kepada pasar bahwa kondisi ekonomi dalam negeri saat ini cukup kuat menghadapi perubahan suku bunga AS.
"Kita kan sudah komunikasi secara terus menerus, bahwa perubahan policy The Fed akan datang. Akan terjadi. Kemudian kita juga mengkomunikasikan kepada perekonomian APBN kita yang sangat sehat," jelasnya.
Dia menjelaskan, ekonomi Indonesia cukup fleksibel, lentur dan kuat untuk menghadapi perubahan kondisi ekonomi global tanpa harus mengakibatkan seluruh ekonomi dalam negeri mengalami perubahan yang cukup drastis.
"Perubahan diluar perekonomian, kan bukan kita yang mengontrol tapi Federal Reserve. Tapi perekonomian Indonesia cukup fleksibel, lentur dan cukup memiliki daya tahan resilience untuk mengabsorp perubahan itu tanpa harus menyebabkan seluruh kegiatan ekonomi kemudian mengalami perubahan yang sangat drastis," jelasnya.
Sebelumnya, The Fed menyatakan telah mengakhiri era kebijakan moneter yang akomodatif dan masih menaikkan suku bunga pada Desember mendatang. Tak hanya itu, suku bunga acuan akan naik tiga kali lagi pada tahun depan, dan satu peningkatan pada tahun 2020.
"Hal yang orang-orang perhatikan, yang mereka lakukan dan lakukan, adalah menghapus kata 'akomodatif' sehubungan dengan kebijakan moneter mereka," kata Michael Arone, Chief Investment Strategist di State Street Global Advisors.
"Ini tampaknya berpotensi mengindikasikan bahwa mereka percaya kebijakan moneter menjadi kurang akomodatif dan semakin mengarah ke tingkat netral."
Baca juga:
Rupiah bergerak menguat tinggalkan level Rp 14.900-an per USD
KEIN sarankan pengembangan industri petrokimia demi bantu hemat devisa
Rizal Ramli apresiasi langkah tepat Bank Indonesia stabilisasi Rupiah
Rupiah kembali anjlok ke level Rp 14.900-an per USD
Ical minta Golkar lebih kritis sikapi kondisi ekonomi yang memprihatinkan