Menko Luhut: 26 Kabupaten/Kota di Jawa-Bali Turun ke PPKM Level 3
Pemerintah akan membentuk tim khusus untuk menangani wilayah-wilayah yang memiliki lonjakan kasus kematian yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, seperti yang saat ini yang dilakukan di DI Yogyakarta.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa ada 26 kota atau kabupaten yang turun dari level 4 ke level 3 dalam perpanjangan PPKM mulai 10-16 Agustus 2021. Hal ini menunjukkan perbaikan kondisi di lapangan yang cukup signifikan.
"Dalam penerapan PPKM Level 4 dan 3 yang akan dilakukan pada 10 Agustus-16 Agustus 2021, terdapat 26 kota atau kabupaten yang turun dari level 4 ke level 3," kata Luhut dalam Konferensi Pers Evaluasi dan Penerapan PPKM secara virtual, Senin (9/8).
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Dimana PKM dibentuk? PKM merupakan program yang secara khusus dibentuk oleh Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEK DIKTI) Republik Indonesia.
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
-
Apa tujuan utama dari PKM? Secara umum, PKM bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya mahasiswa yang berorientasi ke masa depan dan ditempa dengan transformasi Pendidikan Tinggi sehingga menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, berdaya saing dengan karakter Pancasila, serta memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu dan taat aturan; kreatif dan inovatif; serta objektif dan kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
Dia menjelaskan, evaluasi tersebut dilakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian. Sebab, pihaknya menemukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang, sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian.
Oleh karena itu, pemerintah akan membentuk tim khusus untuk menangani wilayah-wilayah yang memiliki lonjakan kasus kematian yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, seperti yang saat ini yang dilakukan di DI Yogyakarta.
Selain perkembangan kasus Covid-19, Luhut menyebut perkembangan pelaksanaan 3M, Testing dan Tracing Serta Capaian Vaksinasi terus membaik. Hal itu terbukti, dari kepatuhan menggunakan masker telah mencapai 82 persen, meningkat 5 persen dibandingkan Februari/Maret.
Sementara dalam hal peningkatan jumlah Testing dan Tracing, jumlah spesimen dan orang yang dites meningkat sangat signifikan hingga 3 kali lipat sejak bulan Mei 2021. Dari sisi tracing, keterlibatan dari TNI dan Polri, mampu meningkatkan jumlah kontak erat yang berhasil di tracing.
Saat ini memang masih ada pencatatan yang dilakukan secara manual untuk aktivitas tracing ini terutama karena keterbatasan akses internet untuk wilayah-wilayah pedesaan.
"Namun hal ini akan terus kami perbaiki dengan menambah jumlah digital tracer, tracer lapangan dan juga sistem Silacak yang lebih adaptif guna mengakomodasi tracing kontak erat yang akan semakin besar hari ke harinya," ujarnya.
Laju Vaksinasi
Selanjutnya, dalam kecepatan laju vaksinasi, sejumlah Provinsi dan wilayah aglomerasi menunjukkan peningkatan laju vaksinasi harian yang cukup signifikan. Hal ini tentu saja akan membantu dalam hal upaya pengendalian pandemi Covid-19 akibat varian delta ini.
Luhut menegaskan, dalam menangani Pandemi ini, pemerintah mengedepankan masalah kehatian-hatian dengan baik. Jangan sampai perbaikan yang sudah dicapai susah payah kemudian menjadi sia-sia.
"Sekali lagi, tentunya pemerintah tidak bisa bergerak sendirian tanpa keterlibatan peran serta dan juga kesadaran masyarakat. Masyarakat hari ini diharapkan memiliki kesadaran tinggi untuk berperan penuh dalam terus menjaga Protokol Kesehatan utamanya dalam melakukan penggunaan masker, agar kita semua dapat segera keluar dari badai pandemi ini," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)