Menko Luhut: Indonesia Jadi Panutan Negara Berkembang
Pujian itu datang setelah Luhut menceritakan apa saja yang sudah Indonesia lakukan dalam menghadapi tekanan ekonomi global yang terjadi tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengklaim bahwa Indonesia menjadi panutan dari berbagai negara berkembang seperti Kongo dan Zimbabwe. Pujian itu datang pasca dirinya melancong ke Afrika beberapa waktu lalu.
"Saya di Afrika minggu lalu saya pergi ke Kenya, Kongo, Zimbabwe, dan mereka sangat senang dan suka dengan Indonesia," ujar Menko Luhut di Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (1/2).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
Pujian itu datang setelah Luhut menceritakan apa saja yang sudah Indonesia lakukan dalam menghadapi tekanan ekonomi global yang terjadi tahun ini.
"Saya bertemu dengan presiden (William) Ruto di Kenya, presiden Felix (Tshisekedi) di Kongo, dan presiden Emmerson (Mnangagwa) di Zimbabwe, dan semuanya melihat Indonesia sebagai panutan dari negara berkembang," ungkapnya.
Menurut dia, itu jadi peluang sangat bagus bagi Indonesia untuk bisa berkolaborasi dengan negara-negara berkembang lain di kawasan Afrika dan Amerika Selatan.
"Mereka juga melihat data dari ekonomi, kita dan mereka sangat menyukainya. Melihat kebijakan hilirisasi kita, kalau kita kembali ke 6-7 tahun lalu saat itu sangat pesimis kondisinya, tapi saat ini berbeda," kata Luhut.
Luhut tak memungkiri, banyak orang saat ini berpikir ekonomi Indonesia tidak bagus. Padahal, secara pertumbuhan ekonomi saja Indonesia sudah berada di atas rata-rata negara dunia.
"Memang ada masalah di sini, tapi secara keseluruhan ekonomi kita ini berjalan dengan baik," pungka Luhut.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)