Menko Rizal instruksikan ahli membran tingkatkan kualitas garam
Para ahli membran ini diminta membuat sebuah alat pembersih garam.
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menyatakan pemerintah bakal memperbaiki kualitas garam lokal. Caranya, dia akan mengundang para ahli membran untuk membuat alat pembersih garam.
Para ahli membran ini diminta membuat suatu alat yang mudah diaplikasikan para petani garam. Nantinya Kementerian Kelautan dan Perikanan diminta mendistribusikan alat ini.
"Saya minta ahli membran yang hadir di sini, tolong ciptakan alat sederhana yang gampang rakyat pakainya. Kalau alat itu ada, kita minta Bu Susi sebarkan itu alatnya," ujar dia di Kantornya, Jakarta, Senin (21/9).
Menko Rizal juga meminta untuk dibangun industri garam yang berkualitas tinggi. Dia bakal mengundang investor untuk membangun industri garam dalam negeri.
"Kalau perlu dikasih insentif," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengaku telah melakukan pertemuan dengan beberapa asosiasi petani garam, dan para importir garam Indonesia. Hal itu untuk membahas soal impor garam yang saat ini semakin marak dilakukan para importir, dan membuat para petani garam lokal merasa dirugikan.
Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, mengatakan para importir merasa masih perlu melakukan impor karena kualitas garam petani tak sebagus milik asing. Para importir, lanjutnya, mengaku kalangan industri tentu menginginkan kualitas bagus untuk konsumsi garamnya.
"Para importir bilang, kalau memang harus pakai garam lokal untuk kebutuhan industri, kualitasnya tidak sebagus impor," jelas dia saat ditemui di Kantornya, Jakarta.
Menteri Susi merasa ironis karena Indonesia masih melakukan impor garam. Pasalnya, luas wilayah Indonesia didominasi lautan yang merupakan bahan baku garam. Tercatat pada 2014 jumlah impor garam mencapai 2,2 juta ton.
"Dan, tahun ini kita sudah mengimpor garam sebanyak 405.000 ton," ujar dia.