Menpar: Gaji CEO sektor pariwisata Rp 100 juta, CEO migas Rp 2 M
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengaku prihatin dengan pekerja sektor pariwisata yang hingga kini masih dibayar dengan gaji per bulan relatif murah jika dibandingkan bidang kerja lain. Padahal, sektor pariwisata menjadi salah satu andalan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengaku prihatin dengan pekerja sektor pariwisata yang hingga kini masih dibayar dengan gaji per bulan relatif murah jika dibandingkan bidang kerja lain. Padahal, sektor pariwisata menjadi salah satu andalan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
"Gaji masih kecil sekali jika dibandingkan mereka yang bekerja di perusahaan komunikasi dan perusahaan tambang," ucap Arief seperti dikutip dari Antara Palembang, Kamis (1/6).
-
Bagaimana upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan? Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan pada berbagai lini, diantaranya pengembangan daya tarik wisata, penyusunan travel pattern, promosi pariwisata, pengembangan event daerah Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
-
Bagaimana Kementerian ATR/BPN membantu Desa Purwabakti mendapatkan predikat 75 Desa Wisata Terbaik di Indonesia? Kementerian ATR/BPN melalui Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Bogor I memiliki fokus utama mengembangkan potensi sumber daya manusia dan alam di Desa Purwabakti ini," ungkap Yulia Jaya Nirmawati selaku Staf Ahli Bidang Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Daerah Kementerian ATR/BPN dalam keterangannya, Rabu (31/7).
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
-
Bagaimana BPVP Surakarta mempersiapkan SDM yang kompeten di bidang pariwisata? BPVP Surakarta telah menyiapkan alokasi anggaran untuk melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi sebanyak 5 paket. Terdiri dari commercial cookery sebanyak 3 paket, restoran (1 paket), dan housekeeping (1 paket).
Arief menjelaskan, untuk level CEO saja, gaji pekerja sektor pariwisata cuma selevel manajer di sektor lain, tidak sampai Rp 100 juta per tahun. Jika dibandingkan dengan gaji CEO perusahaan migas yang bisa Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar per tahun, maka gaji pekerja sektor pariwisata sangatlah kecil.
Untuk itu, dia mengingatkan bahwa perlu adanya upaya serius dari kalangan pelaku pariwisata untuk meningkatkan pendapatan.
Menurut Arief, salah satu yang paling efektif yakni mengharuskan setiap tenaga kerja profesional memiliki sertifikat berstandar internasional, atau setidaknya tingkat regional ASEAN yang dikeluarkan saat menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Langkah awal yang paling tepat yakni memulainya di sektor pendidikan tinggi pariwisata. Seluruh Poltek Pariwisata yang berada dibawa kendali Kementerian Pariwisata saat ini diwajibkan mengeluarkan lulusan bersertifikat.
"Bahkan, Poltek Negeri Pariwisata Palembang saya wajibkan lulusan setidaknya memiliki sertifikat standar regional, dengan begitu lulusan bukan hanya terserap di dalam negeri tapi juga di luar negeri," kata dia.
Bagi Arief, tidak masalah jika tenaga kerja lulusan Poltekpar memilih bekerja di luar negeri. Hal ini justru membanggakan karena Indonesia dapat mengirimkan tenaga kerja berlatar skill, bukan seperti selama ini hanya dikenal sebagai pengimpor tenaga kerja bukan ahli.
"Banyak yang bertanya, kenapa saya kasih izin mereka kerja di luar negeri, padahal sudah susah-susah dilatih di dalam negeri. Tidak sayangkah? karena dalam negeri sedang membutuhkan. Semula saya berpikir demikian, namun setelah mendapatkan kenyataan bahwa selama ini Indonesia disepelekan, justru saya berpikir sebaliknya," kata dia.
Pertumbuhan sektor pariwisata demikian pesat di dalam negeri akan tetapi belum sejalan dengan jumlah pendapatan para tenaga kerjanya.
Sejauh ini, hampir 100 persen lulusan Poltek Pariwisata dan Sekolah Tinggi Pariwisata di Tanah Air terserap pasar. Malahan Arief menggaransi bahwa ada 30 persen lulusan telah bekerja di luar negeri.
Baca juga:
Wajah baru rumah 'Teletubbies' di Sleman yang selfie-able
Jelajah pesona misterius tiga gua vertikal di Pacitan
Tarik turis, RI harus tiru revolusi toilet China
Bangun 10 lokasi wisata, Kementerian PUPR gandeng Pemda
Juni, ada Jin Air 'wara-wiri' di langit Indonesia