Menperin: Pengembangan pesawat N219 sejalan dengan program Nawacita
Pesawat bermesin dua dengan kapasitas 19 penumpang ini diberi nama Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo. Nurtanio diambil dari nama perintis industri pesawat terbang Indonesia, Laksamana Muda (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengapresiasi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sertaLembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang bekerja sama dalam membangun Pesawat N219.
Karya anak bangsa ini akan digunakan untuk moda transportasi penyambung tol laut guna mengangkut logistik dan penumpang yang tinggal di daerah pedalaman.
-
Kapan Avro Anson dibeli oleh Indonesia? Avro Anson menjadi unit pesawat pertama yang dimiliki oleh Indonesia pada tahun 1947.
-
Apa yang terjadi pada pesawat yang diterbangkan oleh Narine Melkumjan? Saat dia mulai bermanuver memiringkan pesawat, tiba-tiba kanopi yang menjaganya dari embusan angin yang kencang terbuka dan pecah. Dia kemudian membagikan video yang merekam detik-detik menegangkan itu di akun X @NarineMelkumjan miliknya.
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Bagaimana pesawat nirawak baru milik TNI AU bisa digunakan untuk pertempuran? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran "beyond visual range" (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Pesawat apa yang digunakan oleh TNI AU untuk menyerang markas Belanda di Ambarawa dan Salatiga? Pada tanggal 29 Juli 1947, TNI AU menyerang markas Belanda di kota Ambarawa dan Salatiga. Pesawat Cureng diterbangkan oleh Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutardjo Sigit.
-
Kenapa Indonesia batal membeli Sukhoi Su-35? Indonesia sempat berencana menggantikan SU-27 dan SU-30 dengan SU-35 yang lebih canggih.Namun rencana ini dibatalkan. RI akhirnya melirik jet tempur Rafale dari Prancis.
"Pengembangan pesawat ini sejalan dengan program pemerintah yang tertuang dalam Nawacita," kata Menperin dalam keterangannya kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (12/11).
Pesawat bermesin dua dengan kapasitas 19 penumpang ini diberi nama Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo. Nurtanio diambil dari nama perintis industri pesawat terbang Indonesia, Laksamana Muda (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo.
Airlangga menjelaskan, pengembangan pesawat N219 merupakan program nasional yang melibatkan peran beberapa kementerian, lembaga dan BUMN. Tujuannya untuk menciptakan pesawat udara jarak menengah dalam rangka membangun konektivitas dan memobilisasi daerah-daerah terluar, terpencil, dan tertinggal, serta mempertahankan penguasaan teknologi kedirgantaraan.
"Dalam pelaksanaan proyeknya, Kemenperin juga berperan dalam pengembangan industri komponen pesawat," ujarnya.
Hal ini sejalan untuk mewujudkan kemandirian industri kedirgantaraan nasional, dengan upaya Kemenperin yang telah memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Industri Pesawat dan Komponen Pesawat atau Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (INACOM). Para anggota asosiasi tersebut, terdiri dari berbagai sektor industri seperti industri baja, karet, plastik, dan polyurethane serta lembaga riset dan konsultan.
Di sektor jasa perawatan dan perbaikan pesawat, Kemenperin juga memfasilitasi berdirinya Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA), salah satu anggotanya adalah PT. Garuda Maintenance Facility (GMF).
Pengembangan prototipe pesawat N219 dimulai pada 2013 dan saat ini sedang menjalani beberapa test uji kelaikan untuk mendapatkan type certificate. Sertifikat kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat untuk N219 ini akan dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.
PT DI akan menyiapkan dua purwarupa pesawat N219 untuk uji terbang hingga mencapai 300 flight hours dan dua purwarupa lainnya untuk dilakukan fatigue test, flight test development dan flight test certification yang membutuhkan 3.000 cycle fatigue test untuk mendapatkan type certificate di tahun 2018.
Selanjutnya dimulailah tahapan serial production untuk mendapatkan production certificate, sehingga pada tahun 2019 nanti, pesawat pertama N219 sudah siap dan laik untuk memasuki pasar, dengan prioritas memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang kompetitif.
"Kemenperin akan mendukung pengembangan pesawat N219 Amphibi. Beberapa dukungan yang bakal dilakukan, di antaranya membuat regulasi, menyiapkan industri pendukung (komponen dan MRO), sosialisasi dan promosi, fasilitasi pembiayaan ekspor, pengembangan komponen yang dibutuhkan, serta dukungan fasilitas lainnya."
Baca juga:
5 Fakta menakjubkan dari Pesawat Nurtanio yang baru dinamakan Presiden Jokowi
N219 Nurtanio mengudara di Halim Perdanakusuma
Jokowi beri nama pesawat N219 Nurtanio
Harapan di balik penyematan nama Nurtanio untuk pesawat N219 buatan anak bangsa
Pesawat Nurtanio diminati sejumlah negara di Asia Tenggara