Menristekdikti: Indonesia masuk kategori siap menjalankan revolusi industri 4.0
Menristekdikti, Mohamad Nasir, mengatakan Indonesia siap menyambut revolusi industri 4.0. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan adopsi teknologi baru oleh SDM Indonesia untuk berinovasi. Indikator lainnya, SDM Indonesia mampu meningkatkan kemampuan untuk menggunakan informasi dari internet dengan optimum.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengatakan Indonesia siap menyambut revolusi industri 4.0. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan adopsi teknologi baru oleh sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk berinovasi.
"Yang menggembirakan adalah Indonesia masuk dalam kategori negara yang siap untuk menjalankan Revolusi Industri 4.0 tersebut," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/1).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa peran Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Dirikan Cabang JSB Ketika Nazir sudah lulus menempuh pendidikan HBS di Batavia, ia memang sudah memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di Universitas Leiden. Namun, mimpinya ini terhalang oleh kapal ke Eropa sering terhalang akibat perang dunia. Sembari menunggu kondisi terkendali, Nazir menyempatkan kembali ke kampung halamannya untuk bertemu keluarga. Mendengar kepulangannya ke Solok membuat pengurus Jong Sumatranen Bond (JSB) mendorong dirinya untuk mendirikan cabang di Padang di Bukittinggi. Dorongan tersebut ia penuhi, kemudian Nazir menyempatkan berpidato di depan siswa sekolah menengah di Padang.Saat itulah ia berbicara soal pendirian kumpulan pemuda di Sumatera yang sudah terlambat dua tahun dari Jawa yang didirikan tahun 1915. Ketua Perhimpunan Indonesia Saat dirinya sudah berangkat menuju Belanda, di sana ia mengemban tugas sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia. Saat itu ia ikut dalam kelompok pergerakan kemerdekaan Indonesia bersama dengan Moh. Hatta.Perjuangan kemerdekaan di luar negeri semakin melebar setelah lebih aktif menyuarakan kemerdekaan melalui majalah Indonesia Merdeka dan memperluas propaganda ke luar negeri Belanda. Kemudian, PI mengirim Nazir, Moh. Hatta, Ahmad Subardjo dan beberapa tokoh lainnya untuk menghadiri Kongres Internasional Menentang Kolonialisme yang berlangsung di Brussels, Belgia pada tahun 1927. Sempat Dipenjara Masih di tahun 1927, Nazir bersama Moh. Hatta, Ali Sastroamijoyo, dan Abdulmajid Djojohadiningrat dijebloskan ke penjara oleh Kerajaan Belanda karena gerakan kemerdekaannya yang semakin menggeliat. Mereka semua ditahan selama kurang lebih 5,5 bulan.
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
-
Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menunjukkan semangatnya dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia? Sosok yang akrab dijuluki Bapak Pendidikan Nasional itu bekerja keras memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia di tengah penjajahan pada masa itu.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Siapa yang berjasa membantu Mahmud Yunus dalam memperjuangkan pendidikan Islam di Indonesia? Usulan ini dibahas oleh Departemen Pendidikan dan Pengajaran dan Yunus sendiri perwakilan dari Departemen Agama.
Indikator lainnya, lanjut Menteri Nasir, SDM Indonesia mampu meningkatkan kemampuan untuk menggunakan informasi dari internet dengan optimum, memperluas akses dan meningkat proteksi keamanan siber.
Dia menambahkan Indonesia juga mendapatkan keuntungan dari investasi asing langsung yang terus-menerus membangun infrastruktur dalam bidang pendidikan tinggi.
Keberhasilan Indonesia untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0, menurut Menteri Nasir, turut ditentukan oleh kualitas dari pendidik seperti dosen, guru maupun tenaga pendidik lainnya.
"Para pendidik harus menguasai keahlian, kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan global dan kemampuan untuk berwirausaha termasuk penguasaan kewirausahaan sosial," ujarnya.
Menteri Nasir yang sedang menghadiri Forum Pendidikan Dunia 2018 di London mengemukakan bahwa Indonesia melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), mengundang perguruan tinggi terbaik di dunia untuk bekerja sama dalam meningkatkan mutu institusi pendidikan tinggi di Tanah Air.
Menurutnya, perguruan tinggi di Tanah Air harus mempersiapkan oritentasi dan literasi baru dalam bidang pendidikan tinggi, terutama yang sangat terkait erat dengan persiapan sumber daya manusia dalam menghadapi Revolusi Industri ke-4.
"Literasi lama yang mengandalkan baca, tulis dan matematika harus diperkuat dengan mempersiapkan literasi baru dalam bidang pendidikan tinggi."
Tiga literasi baru, lanjut Menristekdikti, yang diperlukan adalah literasi data, teknologi dan sumber daya manusia.
Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, analisa dan menggunakan informasi dari data dalam dunia digital. Kemudian, literasi teknologi adalah kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja. Sedangkan literasi sumber daya manusia yakni kemampuan berinteraksi dengan baik dan tidak kaku.
Baca juga:
Pemerintah dinilai belum siap sambut revolusi industri 4.0
Jokowi: Nanti orang kerja tak perlu kantor, dari rumah bisa menghasilkan uang
Airlangga tugas ganda, perindustrian terancam merana
Ini alasan Jokowi tak copot Menperin Airlangga dari kabinet kerja
Ini cara WHM AR genjot program CSR di sekitar pabrik
Tingkatkan produksi baja, Kemenperin percepat pembangunan industri di 3 wilayah
Pemerintah diminta jaga keandalan pasokan gas di Sumut