Mentan: Kinerja Sektor Pertanian Naik di Tengah Pandemi Didorong Ketersediaan Pupuk
Menurut Syahrul, Pupuk Indonesia dan anak usahanya telah berhasil menjamin ketersediaan pupuk yang dibutuhkan dalam sektor pertanian, dan sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang tetap tumbuh walaupun tengah pandemi Covid-19.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi kontribusi PT Pupuk Indonesia dalam meningkatkan kinerja sektor pertanian di Indonesia. Sebab, sektor pertanian tetap mampu tumbuh di tengah pandemi Covid-19.
"Bukti kinerja sektor pertanian yang tumbuh di tengah pandemi Covid-19 tercermin dari kinerja ekspor yang naik 15,79 persen di tahun 2020 dan naik 38,69 persen di tahun 2021," kata Syahrul Yasin Limpo di Gresik, Jatim, Selasa (10/5).
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang menjadi harapan Irjen Kementan terhadap Petani dan ASN Kementan? “Kita semuanya mari bersama-sama melakukan peningkatan kinerja dan produktivitasnya sehingga harapan pemerintah serta harapan masyarakat bisa terwujud dan segala sesuatunya bisa terlaksana untuk kesejahteraan masyarakat,” seru Irjen Setyo.
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurut Syahrul, Pupuk Indonesia dan anak usahanya telah berhasil menjamin ketersediaan pupuk yang dibutuhkan dalam sektor pertanian, dan sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang tetap tumbuh walaupun tengah pandemi Covid-19.
"Dua tahun terakhir ini memang saya mau kasih data, dari dua tahun turbulence tidak ada data yang naik, hanya satu sektor saja, ini data BPS (Badan Pusat Statistik) yang naik hanya pertanian, kenapa? karena adanya pupuk Petrokimia yang tumbuh," katanya.
Mentan mengatakan, kinerja sektor pertanian juga terlihat dari data nilai tukar petani (NTP) yang sudah berada di level 109 dari target yang direncanakan dalam APBN di level 104-105, hal ini menunjukkan pemerintah telah memenuhi kebutuhan komoditas pangan utama seperti beras nasional.
"Impor sudah 3 tahun tidak ada impor beras, orang bilang kalau tidak impor beras akan menjadi bencana, ternyata nggak tuh, karena ada Pupuk Indonesia dan Petrokimia yang kerja di lapangan," kata Syahrul.
Tantangan Harus Dihadapi
Meski kinerja meningkat, namun Mentan mengakui masih ada beberapa tantangan yang kini dihadapi, yakni mulai dari penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan, perubahan iklim yang ekstrem, serta perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada pasokan bahan baku pupuk.
Menghadapi tantangan itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengaku selalu siap bermitra dengan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pupuk di tengah ancaman perang antara Rusia dengan Ukraina.
Salah satu upayanya yakni menambah kapasitas produksi khusus pupuk NPK yang saat ini masih sekitar 2,7 juta ton dan akan ditambah sekitar 500 ribu ton melalui pabrik yang berada di kawasan Iskandar Muda, Aceh.
"Kami berusaha semaksimal mungkin, apa pun yang terjadi kami bersama-sama untuk menyiapkan pupuk sebanyak-banyaknya sesuai harapan pak Menteri," katanya.
Bakir memaparkan bahwa stok pupuk subsidi dari lini I sampai lini III secara nasional saat ini berjumlah 1,4 juta ton atau setara 137 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Di lini III sendiri terdapat stok sebesar 401.106 ton, angka tersebut secara prosentase sudah 137 persen melebihi dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah atau cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai tiga minggu ke depan," tutup Bakir.
(mdk/idr)