Menteri Bahlil Ungkap Alasan Jateng Tidak Dilirik Investor
Realisasi investasi pada kuartal II-2023 mencapai Rp349,8 triliun, naik 15,7 persen (yoy).
Menteri Bahlil Ungkap Alasan Jateng Tidak Dilirik Investor
Menteri Bahlil Ungkap Alasan Jateng Tidak Dilirik Investor
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mencatat, realisasi investasi pada kuartal II-2023 mencapai Rp349,8 triliun, naik 15,7 persen (yoy). Sayangnya, Provinsi Jawa Tengah tidak masuk dalam lima besar daerah dengan tujuan investasi di kuartal II-2023.
"Saya menyampaikan data bahwa lima besar provinsi investasi itu, Jawa Tengah itu tidak termasuk,"
kata Bahlil di Gedung BKPM, Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (21/7).
Bahlil menilai, tidak masuknya Jateng sebagai provinsi pilihan favorit investor asing maupun luar negeri dipengaruhi sejumlah hal.
Antara lain koordinasi yang kurang hingga inovasi yang dilakukan pemerintah daerah terkait dalam menarik investor.
"Butuh kolaborasi. Saya pikir butuh inovasi, kerja sama-sama, kita harus bangun kebersamaan di sana (Jateng),"
ungkap Bahlil.
Mengingat, Jawa Tengah menjadi lokasi dari Kawasan Industri Batang. Menurutnya, ini menjadi potensi pengembangan ekonomi dan penyerapan investasi kedepannya. "Saya pikir butuh inovasi kerja sama-sama ya, kita harus bangun kebersamaan disana. Saya pikir kedepan Jawa Tengah akan jadi provinsi yang bagus (realisasi investasinya) juga karena ada kawasan industri Batang kan disana," urai Bahlil Lahadalia.
Bukan terkait Politik
Meski begitu, Bahlil menekankan pernyataan ini tidak untuk menyudutukan salah satu calon presiden (Capres) pada 2024 mendatang.
Dia optimistis realisasi investasi di provinsi Jateng akan meningkat kedepannya.
"Tidak ada korelasi tentang capres-capresan, tapi kalau kalian menganggap itu terserah kalian. Saya pikir ke depan Jawa Tengah akan menjadi provinsi bagus, karena ada kawasan industri Batang," kata Bahlil.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Arief Rahman Hakim