Anies Ungkap Alasan Investor Asing Malas Kucurkan Modal untuk Proyek-Proyek Indonesia
Jika kepercayaan para investor meningkat, secara otomatis akan meningkatkan nilai modal asing yang akan masuk.
Jika kepercayaan para investor meningkat, secara otomatis akan meningkatkan nilai modal asing yang akan masuk.
Anies Ungkap Alasan Investor Asing Malas Kucurkan Modal untuk Proyek-Proyek Indonesia
Alasan Investor Asing Malas Kucurkan Modal untuk Proyek-Proyek Indonesia
Calon Wakil Presiden Anies Baswedan mengungkapkan minimnya modal asing masuk ke Indonesia tidak lain karena kebijakan dan hukum yang ada tidak konsiten.
Hal ini ia ungkapkan dalam agenda Dialog Capres yang diselenggarakan oleh Apindo.
"Kita berhadapan dengan kenyataan, bahwa investor asing itu paham kondisi kita. Jadi kita enggak bisa bohong soal ini, misalnya inkonsistensi kebijakan,"
ujar Anies, Senin (11/12).
Alasan lain pemodal asing malas menempatkan uangnya ke Indonesia, karena ketidaselarasan kebijakan antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota.
Di samping itu, momok menakutkan bagi investor asing ke Indonesia adalah praktik korupsi.
"Jangan ditutup-tutupi karena yang mau kita bangun dengan investor itu bukan peningkatan investasinya, tapi trust level," ungkap Anies.
Anies mengatakan, jika kepercayaan para investor meningkat, secara otomatis akan meningkatkan nilai modal asing yang akan masuk.
Capres yang pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta itu menyebut indeks persepsi korupsi menjadi tolak ukur penting bagi para investor asing.
"Bagaimana kita berharap investor masuk kalau indeks persepsi korupsi kita itu menurun. Dunia membutuhkan indeks persepsi korupsi yang meningkat dan keseriusan dalam membereskan soal korupsi," kata Anies.
Berikut ini indeks persepsi korupsi Indonesia berdasarkan laporan Transparency International dari tahun ke tahun.
- Pada 2019, Indonesia mendapatkan 40 poin dan bertengger di posisi 85 dari 180 negara.
- Pada 2020, Indonesia mengalami penurunan 3 poin dari 40 menjadi 37 poin dan turun dari posisi 85 ke 102 dari 180 negara.
- Pada 2021, Indonesia mengalami kenaikan satu poin dari 2020 menjadi 38 poin. Posisinya berada di 96 dari 180 negara.
- Pada 2022, Indonesia mengalami penurunan empat poin menjadi 34 poin. Posisi Indonesia turun drastis dari 96 ke posisi 110 dari 180 negara.