Menteri Budi Akui Internet di Indonesia Masih Lemot, Rata-Rata Cuma 23,3 Mbps
Tata-rata kecepatan internet di Indonesia hanya 23,3 Mbps.
Tata-rata kecepatan internet di Indonesia hanya 23,3 Mbps.
Menteri Budi Akui Internet di Indonesia Masih Lemot, Rata-Rata Cuma 23,3 Mbps
Menteri Budi Akui Internet di Indonesia Masih Lemot
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengakui kecepatan layanan internet di Indonesia masih lambat.
Dia mencatat, rata-rata kecepatan internet hanya mencapai 23,3 Mbps.
"Kecepatan internet kita masih rendah, masih 23,3 Mbps. Walaupun di Jakarta lebih tinggi, Ini PR kita soal kecepatan," kata Menteri Budi dalam acara Groundbreaking Pusat Data BBDC Tier IV di Kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur, Selasa (21/11).
- Negara-negara Ini Punya Kecepatan Internet Ngebut, Bagaimana Indonesia?
- Pangkas Kesenjangan Digital, 1.000 Lokasi di Indonesia Timur Bakal Kebagian Internet Berbasis Satelit
- Segini Kecepatan Internet di Indonesia Versi Terbaru OpenSignal
- Biznet Rilis Inovasi Baru Layanan Internet Cepat, Tawarkan Speed hingga 3 Kali Lipat
Hal ini pun telah dia keluhkan kepada para pengusaha bidang telekomunikasi.
"Ini yang selalu saya keluhkan ke banyak temen ekosistem telekomunikasi," kata Budi.
merdeka.com
Padahal, kecepatan internet menjadi kunci penting untuk mendukung tranformasi ekonomi digital Indonesia.
Karenanya percepatan layanan internet di berbagai wilayah Indonesia harus segera ditingkatkan melalui perluasan jaringan 5G.
"Karena itu akan mendukung ekosistem digital yang lain, kayak e-commerce. Begitu kecepatan internet meningkat, semua akan berjalan baik dan merupakan prasyarat sebagai negara maju," beber Budi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyiapkan insentif untuk perluasan implementasi teknologi jaringan telekomunikasi 5G di Indonesia.
Pemberian insentif ini untuk mendorong kecepatan layanan internet di berbagai wilayah Indonesia.
"Jadi, insentif 5G ini input dari ekosistem seluler yang tergabung dari asosiasi seluler Indonesia. Mereka bicara memita insentif agar industrinya sehat dan masyarakat terlayani. Udah tiga minggu lalu (pembicaraan),"
ungkap Budi.
Adapun, bentuk program insentif jaringan 5G berupa diskon insentif biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi maupun bantuan regulasi cost yang dikeluarkan pelaku usaha seluler.
Meski demikian, Budi belum mau mengungkap besaran potongan BHP frekuensi 5G.
"Macam-macam (insentif), bisa kemurahan, artinya frekuensinya dipermurah," kata Budi.
Sebelumnya, laporan Ookla pada bulan Februari 2023 menunjukkan kecepatan internet di sejumlah negara.
Dalam laporan Speedtest Global Index itu, ranking kecepatan internet Indonesia mengalami peningkatan tapi masih menjadi yang paling lemot di Asia Tenggara.
Berikut daftar kecepatan mobile internet dan fixed broadband internet di Asia Tenggara per Februari 2023 berdasarkan laporan Ookla:
Kecepatan Internet Mobile Antar Negara
1. Brunei (16) - 85,13 Mbps
2. Singapura (22) - 75,71 Mbps
3. Malaysia (46) - 44,22 Mbps
4. Vietnam (52) - 42,67 Mbps
5. Thailand (54) - 40,10 Mbps
6. Laos (68) - 30,61 Mbps
7. Myanmar (75) - 26,70 Mbps
8. Filipina (80) - 24,58 Mbps
9. Kamboja (96) - 21,09 Mbps
10. Indonesia (103) - 20,17 Mbps