Menteri Edhy: Ekspor Benih Lobster Sesuai Visi dan Misi Presiden Jokowi
Arahan dari Presiden kata Edhy sudah jelas. Apalagi langkah ini sesuai dengan visi misi Jokowi yang meminta Edhy agar nelayan Indonesia terus hidup dengan tersenyum.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengaku sudah melaporkan rencana kembali dibukanya ekspor benih lobster kepada Presiden Joko Widodo. Hasil konsultasinya itu, Edhy menyebut ada beberapa saran yang diberikan Jokowi padanya.
Jokowi meminta Edhy untuk tidak gegabah mengambil keputusan. "Beliau (Jokowi) minta tolong kebijakannya jangan gegabah," kata politikus Partai Gerindra itu usai menghadiri acara Open House Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jalan Widya Chandra V, Jakarta Selatan, Rabu (25/12).
-
Lobster Biru apa yang ditemukan oleh nelayan ini? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Bagaimana cara membuat lobster pedas gurih? Cuci lobster sampai bersih, belah bagian ekor ke arah punggung. Setelah itu tumis bumbu halus sampai harum. Tuangkan santan encer, aduk sampai merata. Masukkan daun salam, lengkuas, serta lobster, tunggu sampai bumbu meresap. Angkat lobsternya saja dan biarkan sisa bumbu di wajan. Kemudian bakar lobster di atas bara sambil terus diolesi bumbu yang tersisa tadi sampai kering. Angkat dan sajikan.
-
Bagaimana nelayan ini menunjukkan kepedulian terhadap lobster biru yang langka? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Kenapa Heru memilih budi daya lobster air tawar? Alasan Menurut Heru, pemeliharaan lobster lebih mudah dan sederhana. Selain itu, cuan yang dihasilkan lebih banyak.
-
Mengapa lobster biru yang ditemukan ini dianggap langka? Menurut FTC, lobster biru terjadi hanya satu dari setiap 2 juta lobster. Mereka menekankan bahwa kemungkinan lobster biru ditangkap, dikirim, diselamatkan, dan tidak dinikmati sangat sulit, hampir tidak mungkin.
-
Bagaimana cara Heru merawat lobster air tawarnya? Dikutip dari tayangan YouTube Liputan6, kolam lobster tidak perlu sering dikuras. Selagi air masih bening, kata Heru, kolam tersebut masih aman untuk lobster. Selain itu, budi daya lobster juga menghemat biaya pakan. Pakan lobster di kolam milik Heru menggunakan pelet, sayuran, dan cacing. Dalam sehari, Heru memberi makan lobster di kolam sebanyak dua kali, yakni pada pagi dan sore hari.
Arahan dari Presiden kata Edhy sudah jelas. Apalagi langkah ini sesuai dengan visi misi Jokowi yang meminta Edhy agar nelayan Indonesia terus hidup dengan tersenyum.
Hal yang sama juga telah dilaporkan Edhy kepada Menko Luhut sebagai atasannya selain Presiden Jokowi. Berbagai perkembangan dia selalu laporkan pada Luhut baik secara formal maupun informal.
"Setiap perkembangan saya laporkan ke beliau (Luhut)," ucapnya.
Hanya saja, wacana yang berkembang justru menyudutkannya. Seolah kebijakan ekspor benih lobster mengeksploitasi alam tanpa batas.
Edhy mengklaim, eksploitasi alam seperti itu bukan gayanya. Sebaliknya dia percaya keberlangsungan industri kelautan Indonesia hanya bisa berkembang jika didasari oleh keberlanjutan.
Dia memaparkan, wacana ekspor benih lobster jangan hanya dilihat dari satu sudut pandang. Dalam wacana ini ada beberapa kebijakan ini yang ingin diperbaiki.
Pada Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Nomor 56/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia ada tiga jenis yang dilarang peredarannya. Tiga jenis hasil laut itu tidak boleh diekspor jika ukurannya di bawah 200 gram.
Sementara keluhan yang datang kepiting harus diekspor dengan ukuran 150 gram padahal tidak semua bisa berukuran sampai dengan itu. Bahkan jenis kepiting ukuran 100 gram tidak boleh dijual. "Seperti misalnya Kepiting soka soft cell," ungkap Edhy.
Edhy menambahkan hal ini banyak dikeluhkan pengusaha soft Cell yang merasa tidak bisa melakukan transaksi jual beli karena adanya peraturan menteri tersebut. Tak hanya itu, masyarakat perikanan juga mengeluhkan adanya pelarangan kepiting tidak bertelur tidak boleh diekspor. Tetapi kalau usianya sudah 55 hari boleh diekspor.
Sejumlah Orang Besarkan Lobster di Lombok
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo akan bertolak ke Lomok, Nusa Tenggara Barat untuk meninjau lokasi pembesaran lobster. Rencananya, besok dia akan meninjau sejumlah lokasi pembesaran lobster yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
"Mereka ini sembunyi-sembunyi, diam-diam," kata Edhy usai menghadiri acara Open House Hari Natal di rumah dinas Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jalan Widya Chandra V, Jakarta Selatan, Rabu (25/12).
Sejak pelarangan ekspor benih lobster, ada beberapa orang yang diam-diam melakukan pembesaran lobster. Nantinya dia ingin ada transparansi pengelolaan lobster. Lobster yang dibesarkan di dalam negeri nantinya bisa diekspor saat sudah memiliki nilai jual lebih.
Larangan ekspor benih lobster sebelumnya, kata dia salah satu solusi menjaga alam dari sekian banyak solusi yang ada. Tetapi wacana kembali dibukanya ekspor benih lobster bukan berarti dia ingin merusak alam.
Dari riset Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy menyebut ada 27 juta benih lobster yang tersebar di perairan Indonesia. Namun tak lantas semua yang ada di alam akan dieksploitasi. Dia memperkirakan hanya sekitar 20 juta yang dimanfaatkan.
Sementara sisanya tetap dipertahankan di alam. "Kita maunya lobster ini harus bermanfaat untuk semua masyarakat," kata Edhy.
Sebab, jika dibesarkan di alam, jumlahnya tidak sampai satu persen yang berhasil. Untuk itu para penangkap lobster yang melakukan pembesaran di darat wajib mengembalikan ke alam . "Kalau 2,5 persen saja atau dua persen saja itu sudah dua kalinya dari tingkat kehidupan yang dilakukan alam," ujarnya
Cara ini juga bagian dari solusi menjaga ketersediaan lobster di alam jika kebijakan ekspor lobster dibuka kembali. Namun cara ini juga masih perlu diuji lebih lanjut.
(mdk/idr)